Keuangan

IHSG Masuk Fase Konsolidasi, BBCA Diakumulasi Asing Meski Turun 0,68%

Advertisement

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjelang akhir pekan kembali menarik perhatian pelaku pasar. Bukan karena lonjakan tajam, melainkan karena arah pasar yang mulai melambat di level tinggi. Setelah beberapa pekan bergerak kuat, IHSG kini memasuki fase konsolidasi yang membuat investor lebih selektif dalam menentukan langkah.

Pada perdagangan Kamis, IHSG ditutup terkoreksi 0,68 persen. Meski melemah, posisi indeks masih bertahan di area atas dan dinilai belum keluar dari tren positif. Kondisi ini membuat pelaku pasar mulai berhitung lebih matang untuk strategi transaksi pada perdagangan Jumat, terutama menjelang penutupan pekan.

Menariknya, pelemahan indeks tidak diikuti tekanan merata pada saham-saham unggulan. Sejumlah saham berfundamental kuat justru mencatatkan penguatan, terutama dari sektor perbankan. Hal ini memberi sinyal bahwa koreksi IHSG lebih bersifat teknikal dan wajar, bukan mencerminkan perubahan sentimen besar.

Klik BBCA untuk update berita tentang BBCA dan saham lainnya!

Saham perbankan kembali menjadi tumpuan pasar. Aliran dana asing terlihat masih aktif masuk ke sektor ini, meski indeks bergerak terbatas. Data transaksi menunjukkan saham Bank Mandiri (BMRI) menjadi emiten yang paling banyak dikoleksi investor asing, dengan catatan net buy mencapai sekitar Rp472,7 miliar dalam satu hari perdagangan.

Harga saham BMRI pun merespons positif. Setelah beberapa hari bergerak di area support 4.990–5.000, saham ini berhasil menguat sekitar 2 hingga 3 persen. Pergerakan tersebut memperkuat pandangan bahwa investor masih menilai saham perbankan besar memiliki ruang penguatan, terutama menjelang akhir tahun.

Selain BMRI, saham Bank Central Asia (BBCA) juga mencatatkan akumulasi asing yang cukup besar, dengan nilai net buy sekitar Rp172,9 miliar. Harga BBCA sempat mencoba menembus area resistance, meski belum mampu mencetak breakout yang meyakinkan. Sementara itu, saham BBRI masih aktif diperdagangkan, meskipun asing tercatat melakukan net sell terbatas.

BBCA
Saham Bbca Pasca Penutupan Pasar

Kondisi ini mencerminkan adanya rotasi dana di dalam pasar. Investor asing terlihat mulai mengurangi porsi pada saham-saham tertentu, namun tetap agresif mengoleksi bank-bank besar yang dinilai memiliki fundamental solid dan valuasi relatif menarik untuk jangka menengah.

Meski sentimen perbankan masih positif, posisi IHSG yang sudah berada di level tinggi membuat risiko koreksi tetap perlu diantisipasi. Saham-saham yang sudah naik signifikan dinilai lebih rentan mengalami tekanan jika indeks kembali melemah. Sebaliknya, saham berfundamental baik yang masih bergerak di area bawah dinilai relatif lebih aman karena valuasinya belum terlalu mahal.

Advertisement

Baca juga: IHSG Melemah 0,57% Hari Ini, Tekanan BBCA Masih Membebani Indeks

Dari sisi global, sentimen pasar turut dipengaruhi rilis data inflasi Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini mendorong pelemahan dolar AS dan dinilai positif bagi pasar saham dalam jangka menengah, meski dampaknya belum langsung terasa pada pergerakan harian IHSG.

Di pasar aset global, Bitcoin masih bergerak sideways di kisaran support USD 85.000 per koin. Pergerakan yang cenderung datar mencerminkan sikap wait and see investor kripto. Sementara itu, harga emas dunia relatif stabil, menunjukkan perannya sebagai aset lindung nilai masih terjaga.

Menjelang perdagangan Jumat, investor disarankan tidak terlalu agresif. Volume transaksi akhir pekan cenderung lebih sepi, sehingga pergerakan harga bisa lebih mudah berbalik arah. Untuk jangka pendek, strategi mengamankan keuntungan melalui trailing stop atau taking profit sebagian dinilai lebih bijak.

Untuk saham perbankan seperti BMRI, BBCA, dan BBRI, peluang masih terbuka selama mampu bertahan di atas area support teknikal masing-masing. Namun, disiplin manajemen risiko tetap menjadi kunci di tengah posisi IHSG yang sudah relatif tinggi.

Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia masih menunjukkan fondasi yang solid. Arah IHSG dalam jangka pendek akan sangat ditentukan oleh konsistensi aliran dana asing, stabilitas global, serta kehati-hatian investor menjelang penutupan pekan.

Klik mureks untuk tahu artikel menarik lainnya!

Advertisement