Keuangan

Harga Perak Antam Melonjak Tajam pada Kamis 18 Desember 2025, Sentuh Level Rp 40.820 per Gram

Advertisement

Harga perak murni yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengalami kenaikan signifikan pada Kamis, 18 Desember 2025. Terpantau dari laman resmi Logam Mulia, harga perak Antam melonjak tajam hingga mencapai level baru di kisaran Rp 40.000 per gram.

Pada perdagangan hari ini, harga perak Antam tercatat naik sebesar Rp 1.300, menembus angka Rp 40.820 per gram. Kenaikan ini melanjutkan tren positif yang telah terlihat dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya, pada Rabu (17/12/2025), harga perak Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 85, mencapai level Rp 39.520 per gram. Sementara itu, pada Selasa (16/12/2025), harga perak Antam bahkan melejit lebih tinggi sebesar Rp 950, ditutup pada Rp 39.435 per gram.

Rincian Harga Produk Perak Antam

Untuk hari ini, Kamis (18/12/2025), harga dasar perak murni Antam dengan berbagai berat dipatok sebagai berikut:

  • Perak murni 250 gram: Rp 10.605.000 (harga dasar), dengan harga termasuk PPN 11% menjadi Rp 11.771.550.
  • Perak murni 500 gram: Rp 20.410.000 (harga dasar), dengan harga termasuk PPN 11% mencapai Rp 22.665.100.

Selain itu, produk perak Antam Heritage juga menunjukkan harga yang bervariasi:

Advertisement

  • Perak Antam Heritage 31,1 gram: Rp 1.817.282 (harga dasar), dengan harga termasuk PPN 11% di kisaran Rp 2.017.183.
  • Perak Antam Heritage 186,6 gram: Rp 9.782.308 (harga dasar), dengan harga termasuk PPN 11% di level Rp 10.858.362.

Faktor Pendorong Kenaikan Harga Perak Dunia

Kenaikan harga perak Antam sejalan dengan pergerakan harga perak di pasar global. Harga perak dunia melanjutkan kenaikannya hingga menyentuh level baru pada Rabu malam, 17 Desember 2025.

Dikutip dari CNBC International, harga perak spot naik sekitar 4% ke level US$ 66,3 per troy ons, setelah sebelumnya sempat menyentuh rekor tertinggi di US$ 66,51 per troy ons pada sesi tersebut.

Peningkatan harga ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk harapan akan penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang kembali muncul menyusul data pasar tenaga kerja AS yang lemah. Selain itu, meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Venezuela turut meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven seperti perak.

Advertisement