Harga Bitcoin dan mayoritas aset kripto teratas lainnya terpantau bergerak seragam dengan penguatan pada Rabu, 31 Desember 2025, pukul 07.15 WIB. Kenaikan ini terjadi menjelang pergantian tahun, di mana Bitcoin kembali berada di zona hijau.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Bitcoin (BTC) sebagai kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, menguat 1,20 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,02 persen dalam sepekan. Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 88.268 per koin, setara dengan sekitar Rp 1,47 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.726 per dolar AS).
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Penguatan juga dialami oleh Ethereum (ETH) yang naik 0,53 persen dalam sehari terakhir, meskipun masih melemah 0,05 persen dalam sepekan. Harga ETH kini mencapai sekitar Rp 49,5 juta per koin. Binance Coin (BNB) turut menguat 0,52 persen dalam 24 jam dan 1,72 persen sepekan, dibanderol Rp 14,3 juta per koin.
Sementara itu, beberapa kripto lain menunjukkan pergerakan bervariasi. Cardano (ADA) masih berada di zona merah, melemah 1,39 persen sehari dan 3,68 persen sepekan, dengan harga Rp 5.847 per koin. Solana (SOL) menguat 0,90 persen sehari dan 0,53 persen sepekan, mencapai Rp 2,08 juta per koin. XRP juga menguat 0,78 persen sehari, tetapi melemah 0,09 persen sepekan, dibanderol Rp 31.305 per koin.
Koin meme Dogecoin (DOGE) terpantau melemah 0,27 persen dalam satu hari terakhir dan 4,95 persen sepekan, diperdagangkan di level Rp 2.055 per token. Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) relatif stabil di kisaran USD 1,00, dengan penguatan masing-masing 0,01 persen.
Secara keseluruhan, kapitalisasi pasar kripto global hari ini berada di level USD 2,99 triliun atau setara Rp 50.011 triliun, menunjukkan penguatan sekitar 1,07 persen dalam sehari terakhir.
Analisis Pergerakan Ethereum Menjelang 2026
Di tengah penguatan pasar kripto secara umum, harga Ethereum (ETH) masih bergerak mendatar dan belum menunjukkan arah yang jelas. Meskipun level support mingguan masih bertahan, para analis menilai pergerakan besar berikutnya kemungkinan baru akan terlihat saat memasuki tahun 2026.
Kondisi ini menempatkan Ethereum dalam fase menunggu, di mana pelaku pasar mencermati respons harga di sejumlah zona teknikal penting. Dikutip dari Coinmarketcap pada Senin, 29 Desember 2025, analisis grafik mingguan ETH/USD yang dibagikan oleh More Crypto Online menunjukkan harga Ethereum diperdagangkan di kisaran USD 2.947.
Analis tersebut menilai harga masih berada dekat zona support struktural utama, sehingga peluang kenaikan dari area ini masih terbuka. Namun, ia juga mengingatkan bahwa Ethereum masih berpotensi mencetak satu titik terendah lagi pada awal tahun depan sebelum akhirnya menentukan arah yang lebih tegas.
Dalam grafik yang disajikan, terlihat beberapa level support penting yang menjadi acuan Fibonacci, yakni di sekitar USD 2.618, USD 2.252, dan USD 1.818. Level-level ini dinilai sebagai area krusial yang berpotensi menahan tekanan jual.
Di sisi lain, Ethereum masih berada di bawah zona resistance yang cukup kuat, yang berada di kisaran USD 3.348 hingga USD 4.619. Area ini menjadi rintangan utama yang perlu ditembus jika Ethereum ingin mengubah struktur tren ke arah yang lebih positif. Menurut More Crypto Online, reaksi harga di zona resistance tersebut akan sangat menentukan skenario besar Ethereum ke depan.
Hingga saat ini, kedua skenario utama—baik lanjutan konsolidasi maupun perubahan tren—masih sama-sama terbuka. Analis tersebut menegaskan, perubahan probabilitas baru akan terjadi jika pergerakan harga benar-benar mengonfirmasi perilaku pasar di zona-zona kunci tersebut. Dengan kata lain, grafik saat ini lebih berfungsi sebagai panduan kondisi menuju 2026, bukan penentu arah pasti.
Ethereum Terjebak dalam Rentang Harga, Volatilitas Diprediksi Muncul Awal Tahun Depan
Pandangan serupa disampaikan oleh analis kripto Ted Pillows. Dalam analisis grafik harian ETH/USDT, ia menyebut Ethereum masih bergerak dalam rentang yang sempit setelah gagal menembus resistance di level yang lebih tinggi.
“Ethereum nyaris tidak bergerak sejak kemarin,”
ujar Ted Pillows, saat harga ETH bertahan di sekitar USD 2.940 di bursa Binance. Grafik tersebut menunjukkan beberapa zona pasokan (supply zone) di atas harga saat ini, dengan resistance terdekat berada di kisaran USD 3.000-an, serta zona berikutnya di area USD 3.500-an.
Sementara itu, zona support berwarna hijau berada di bawah harga sekarang, membentang hingga area akhir USD 2.000-an. Zona support ini menjadi area yang kerap diperhatikan trader jika Ethereum mengalami pelemahan dan keluar dari pola pergerakan datar.
Ted Pillows menilai Ethereum masih “terjebak dalam rentang harga” dan volatilitas besar kemungkinan baru akan muncul saat 2026 dimulai. Dalam analisanya, terdapat beberapa skenario yang masih mungkin terjadi, mulai dari kenaikan menuju resistance, penurunan ke area support, hingga kelanjutan pergerakan sideways. Selama Ethereum masih bergerak di antara zona-zona tersebut, pasar dinilai masih berada dalam fase menunggu katalis kuat yang mampu menentukan arah tren berikutnya.






