Bank Indonesia (BI) menyoroti lambatnya penurunan suku bunga kredit perbankan, meskipun bank sentral telah melakukan serangkaian pelonggaran kebijakan moneter. Untuk itu, BI menyatakan akan terus mendorong perbankan agar segera menyesuaikan suku bunga kreditnya.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam pernyataannya pada Kamis (18/12/2025), mengungkapkan bahwa BI telah menggulirkan sejumlah paket insentif guna mempercepat transmisi kebijakan suku bunga acuan ke suku bunga kredit. Langkah ini diambil seiring dengan inflasi yang tetap rendah dan terkendali, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi yang positif pada tahun 2026.
Sejak tahun 2024, Bank Indonesia tercatat telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak enam kali. Rinciannya, satu kali penurunan dilakukan pada tahun 2024 dan lima kali sepanjang tahun 2025. Total akumulasi penurunan suku bunga acuan mencapai 150 basis poin, membawa suku bunga acuan BI saat ini berada di level 4,75%.
BI melihat masih terdapat ruang bagi pihaknya untuk kembali menurunkan suku bunga acuan di masa mendatang, terutama jika kondisi inflasi dan stabilitas ekonomi memungkinkan. Dorongan kepada perbankan ini diharapkan dapat mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.






