Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri melakukan pemantauan harga kebutuhan bahan pokok di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Rabu (31/12/2025) pagi. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga pangan menjelang perayaan Tahun Baru, agar tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Pantauan di lokasi menunjukkan, Wamendag Roro, sapaan akrabnya, tiba bersama jajaran Perumda Pasar Jaya sekitar pukul 08.00 WIB. Setibanya di pasar, ia langsung mendatangi lapak pedagang telur dan menanyakan ketersediaan stok serta harga jual Minyakita.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Dalam inspeksi tersebut, ditemukan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas. Harga telur di Pasar Johar Baru tercatat Rp 32.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya Rp 31.000 per kilogram. Sementara itu, saat menanyakan harga minyak goreng rakyat, Minyakita, kepada pedagang, Wamendag Roro berdialog.
“Minyakita berapa, Pak?” tanya Roro.
“Rp 15.700/liter,” jawab pedagang.
“Sesuai HET,” tambah Roro, mengapresiasi pedagang yang menjual Minyakita sesuai HET, meskipun ia berharap harga jual bisa di bawah HET.
Setelah meninjau lapak telur dan minyak goreng, Wamendag Roro melanjutkan kunjungannya ke pedagang sayur. Di sana, harga cabai keriting dibanderol Rp 50.000 per kilogram. Pedagang menjelaskan bahwa harga ini telah mengalami penurunan signifikan dibandingkan dua pekan sebelumnya yang sempat mencapai Rp 80.000 per kilogram.
Kenaikan harga yang cukup mencolok justru terjadi pada cabai rawit. “(Cabai) Rawit kemarin sempat Rp 120.000/kg sekarang udah Rp 70.000/kg,” ungkap seorang pedagang.
“Jadi, trennya turun ya dibanding 2-3 minggu lalu,” sahut Roro, mencatat adanya perbaikan harga untuk komoditas cabai.
Selain cabai, harga bawang putih terpantau Rp 50.000 per kilogram, bawang bombay masih tinggi di angka Rp 50.000 per kilogram, dan bawang merah dijual Rp 55.000 per kilogram.
Kunjungan kemudian berlanjut ke pedagang daging ayam, di mana harga daging ayam dijual Rp 60.000 per ekor. Terakhir, Wamendag Roro menyambangi pedagang beras.
Pada kesempatan tersebut, pedagang beras melaporkan bahwa beras SPHP menjadi varian yang paling diminati dan laris di pasaran. Beras SPHP dijual dengan harga sekitar Rp 60.000 per 5 kilogram. Wamendag Roro pun memastikan ketersediaan pasokan.
“Pasokan aman ya, Pak?” tanya Roro.
“Aman, mitra (Bulog) sudah dari lama,” terang pedagang, menjamin ketersediaan stok beras di pasar.





