Perusahaan manufaktur produk berbahan dasar keju dan buah asal Prancis, Bel S.A., telah menuntaskan penawaran tender wajib (mandatory tender offer) saham PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), produsen keju Prochiz. Namun, penawaran tersebut dilaporkan kurang menarik minat investor.
Hal ini terbukti dari jumlah saham yang berhasil diserap Bel S.A. yang sangat minim. Perusahaan hanya menyerap 43.950 lembar saham dengan harga pelaksanaan Rp614 per saham, senilai total Rp26,98 juta. Tender wajib ini secara resmi rampung pada 23 Desember 2025.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Sepanjang periode penawaran tender wajib yang berlangsung dari 14 November 2025 hingga 13 Desember 2025, Bel S.A. hanya mampu menyerap 0,0191 persen dari target awal sebanyak 229,85 juta lembar saham. Dengan demikian, masih tersisa 229,80 juta saham, atau setara dengan 99,9809 persen, yang tidak terserap.
Padahal, Bel S.A. telah menyiapkan dana sebesar Rp141,12 miliar untuk menjaring 229.852.874 saham publik. Jumlah saham ini setara dengan 4,09 persen dari modal ditempatkan perseroan, dengan nilai nominal Rp50 per saham.
Pelaksanaan tender wajib ini dibantu oleh CGS International Sekuritas Indonesia. Seluruh saham milik pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham perseroan sebelum berakhirnya periode penawaran tender wajib berhak untuk ditawarkan, kecuali Garudafood yang merupakan pemegang saham pengendali lain dari perseroan.
Selain Garudafood, sejumlah pemegang saham juga telah menyatakan tidak berpartisipasi dalam penawaran tender wajib ini melalui surat pernyataan tertanggal 11 September 2025. Mereka adalah:
- Tudung Putra Putri Jaya
- Garuda Timur Pacific
- Hardianto Atmadja
- Fransiskus Johny Soegiarto
- Indrasena Patmawidjaja
- Jeffry Halim
- Ari Sutanto
- Hartono Atmadja
- Robert Chandrakelana Adjie
- Paulus Tedjosutikno
- Johannes Setiadharma
- Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto
- E Maurits Klavert






