Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) diparkir stagnan di level Rp 540 pada perdagangan Selasa (16/12/2025), meskipun mengalami tekanan aksi jual oleh investor asing. Saham emiten jasa tambang ini mencatatkan transaksi sebanyak 853,07 juta lembar dengan frekuensi 44.702 kali, menghasilkan nilai transaksi mencapai Rp 460 miliar. Investor asing tercatat melakukan net sell senilai Rp 59,98 miliar pada saham berkode DEWA.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (15/12/2025), saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie dan Salim ini sempat anjlok 10,74% dengan net sell asing mencapai Rp 210,14 miliar. Namun, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, saham DEWA secara keseluruhan telah melonjak 138%.
Menyikapi pergerakan saham ini, Mandiri Sekuritas merekomendasikan buy saham Darma Henwa untuk perdagangan hari ini, Rabu (17/12/2025). Broker tersebut menetapkan target harga DEWA di level 570 dengan support level 520.
Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) dalam ulasannya terhadap kinerja PT Darma Henwa Tbk (DEWA) per 30 Juni 2025 mencatat adanya pertumbuhan penjualan sebesar 6,44% secara year-on-year (yoy). Laba bersih perusahaan melonjak signifikan lebih dari 1.000%, tepatnya 1.079,96%. Kenaikan laba ini mencerminkan efisiensi operasional dan perbaikan profitabilitas yang kuat.
“Selain itu, arus kas dari aktivitas operasi meningkat 106,62%, menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas yang sehat dari kegiatan utama meski pertumbuhan pendapatan relatif moderat,” demikian kutipan dari ulasan BRIDS yang dikutip pada Rabu (12/11/2025).
Menurut BRIDS, prospek DEWA tetap positif didorong oleh beberapa faktor, antara lain ekspansi armada, elektrifikasi operasional, serta diversifikasi bisnis ke sektor tambang tembaga melalui proyek GMR.






