Keuangan

Saham BBRI Anjlok 2,38% ke Rp 3.690, Investor Asing Lepas Rp 264 Miliar

Advertisement

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengalami penurunan signifikan sebesar 2,38% pada perdagangan Selasa (16/12/2025), ditutup pada level Rp 3.690. Penurunan ini terjadi setelah saham emiten bank BUMN tersebut banyak dilepas oleh investor asing.

Dalam perdagangan kemarin, sebanyak 237,95 juta saham BBRI diperdagangkan dengan frekuensi mencapai 45.520 kali, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 886,7 miliar. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 264,61 miliar pada saham BBRI.

Pergerakan saham BBRI pada Selasa berbanding terbalik dengan hari sebelumnya, Senin (15/12/2025), di mana saham ini sempat melonjak 4,13%.

Rekomendasi dan Prospek Saham BBRI

Meskipun terjadi penurunan, Samuel Sekuritas tetap memberikan rekomendasi buy untuk saham BBRI dengan target harga Rp 4.400. Sementara itu, target harga konsensus analis untuk saham ini berada di angka Rp 4.605.

Advertisement

BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) pada awal pekan menilai bahwa saham perbankan berpeluang mendapatkan momentum window dressing. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, termasuk kinerja yang underperform terhadap IHSG, valuasi yang relatif murah, dan fundamental yang mulai stabil.

Menurut analisis BRIDS, katalis pendukung lainnya meliputi rotasi dana institusi ke sektor bank yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi besar, yang dinilai cocok untuk penutupan akhir tahun. Selain itu, kebijakan moneter yang lebih longgar diharapkan dapat menurunkan cost of fund dan mendukung pertumbuhan kredit serta Net Interest Margin (NIM). Fundamental perbankan juga dinilai membaik, dengan pertumbuhan kredit mendekati titik terendah dan Non-Performing Loan (NPL) yang terkendali.

BRIDS juga menyoroti valuasi saham perbankan yang menarik, dengan Price-to-Book Value (PBV) yang lebih rendah dari rata-rata historis dan dividend yield berkisar antara 7-9%. “Bank besar diunggulkan karena laba stabil, likuiditas tinggi, dan konsistensi dividen,” ungkap ulasan BRIDS yang dikutip pada Selasa (16/12/2025).

Advertisement