PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2, emiten properti dari Agung Sedayu dan Salim Group, mencatat pelaksanaan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue senilai Rp 6,5 triliun per 16 Desember 2025. Jumlah tersebut berasal dari tebusan 501.290.292 HMETD dari total 1,21 miliar saham baru yang ditawarkan.
PANI menawarkan sebanyak-banyaknya 1.212.524.098 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 12.975 per saham, sehingga nilai maksimal penawaran mencapai Rp 15,73 triliun. Periode pelaksanaan HMETD berlangsung dari 12 hingga 18 Desember 2025.
“Adapun sisa HMETD yang belum dilaksanakan per 16 Desember sebesar 701.233.806 HMETD,” ungkap Head of Operational Adimitra, Helda Dominggus, dalam keterbukaan informasi yang dikutip pada Kamis (18/12/2025). Adimitra adalah biro administrasi efek untuk PANI.
Bursa Efek Indonesia (BEI) turut mengingatkan bahwa masa perdagangan HMETD PANI-R akan berakhir pada 18 Desember 2025. Terhitung mulai 19 Desember 2025, PANI-R tidak lagi diperdagangkan dan akan dikeluarkan dari daftar efek yang tercatat di BEI.
Pada perdagangan Rabu (17/12/2025), saham PIK2 (PANI) ditutup menguat 1,30% ke level Rp 13.650. Emiten properti ini juga mencatatkan pembelian bersih (net buy) oleh investor asing sebesar Rp 27,69 miliar.
Setiap pemegang 50.831 saham PANI yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 10 Desember 2025 pukul 16.00 WIB berhak atas 3.646 HMETD. Setiap 1 HMETD memberikan hak untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 12.975.
PT Multi Artha Pratama (MAP), pemegang saham utama PANI dengan kepemilikan 87,78%, akan menerima 1.064.368.682 HMETD. MAP menyatakan komitmen untuk melaksanakan 385.356.454 HMETD, atau 36,21% dari total haknya, dengan nilai pemesanan Rp 4,99 triliun. MAP juga berkomitmen untuk memesan tambahan 450.327.553 saham baru, setara 42,31% dari haknya, senilai Rp 5,84 triliun, apabila masih ada sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang HMETD lainnya.
Apabila masih terdapat sisa saham setelah alokasi kepada pemegang saham yang memesan lebih dari haknya, pembeli siaga akan mengambil bagian. PT BCA Sekuritas siap menebus sebanyak-banyaknya 151.613.475 saham, senilai Rp 1,96 triliun. Sementara itu, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk akan membeli sebanyak-banyaknya 77.071.200 saham, dengan nilai maksimal Rp 999,99 miliar. BCA Sekuritas merupakan anak usaha PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang terafiliasi dengan Grup Djarum, sedangkan Trimegah Sekuritas dikendalikan oleh Garibaldi Thohir atau Boy Thohir.
Jika setelah alokasi kepada pemesanan tambahan dan pembeli siaga masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel perseroan.
Periode cum HMETD di pasar reguler dan negosiasi telah berlangsung pada 8 Desember 2025, dengan periode pelaksanaan HMETD hingga 18 Desember 2025.






