Keuangan

RDMP Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Kilang, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Advertisement

Kilang Pertamina Internasional (KPI) melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan menargetkan penguatan ketahanan energi nasional. Strategi ini krusial mengingat proyeksi konsumsi energi Indonesia yang diprediksi tumbuh rata-rata 4,7 persen per tahun hingga 2050.

Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa RDMP Balikpapan dirancang untuk menjawab peningkatan kebutuhan energi domestik sekaligus menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan. “RDMP Balikpapan merupakan strategi perusahaan untuk memaksimalkan bisnis eksisting dalam menghasilkan produk berbasis fosil, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan energi di masa depan,” ujar Milla dalam keterangan persnya, Senin (8/12/2025).

Kapasitas Kilang Meningkat Signifikan

Proyek yang dikelola oleh PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), anak usaha KPI, ini akan meningkatkan kapasitas kilang dari 260.000 menjadi 360.000 barel per hari. Kapasitas baru ini menjadikan kilang di Balikpapan sebagai salah satu fasilitas pengolahan terbesar di Indonesia.

Milla menambahkan, peningkatan kapasitas ini menjadi tonggak penting dalam pemenuhan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri. “Bersama Kilang Cilacap, KPI akan memiliki dua kilang berkapasitas di atas 300 ribu barrel per hari,” katanya.

Produk Berkualitas Standar Euro V

Selain peningkatan kapasitas, RDMP Balikpapan juga berfokus pada peningkatan kompleksitas kilang. Tujuannya agar mampu menghasilkan BBM yang setara dengan standar Euro V. Penguatan kualitas produk ini sejalan dengan tren global menuju energi rendah karbon.

“Proyek ini dirancang adaptif terhadap tren energi masa depan yang berorientasi pada lingkungan,” ungkap Milla.

Teknologi Modern dan Ramah Lingkungan

Implementasi teknologi pengolahan modern menjadi bagian integral dari proyek ini. Salah satunya adalah unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang berfungsi mengolah residu minyak mentah menjadi produk bernilai tinggi seperti gasoline, propylene, dan LPG.

“Unit hasil RDMP Balikpapan tidak hanya efisien secara teknis, tetapi juga ramah lingkungan,” tuturnya.

Advertisement

Dampak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Dengan nilai investasi mencapai 7,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 122 triliun (dengan kurs Rp 16.500 per dollar AS), proyek ini diharapkan memberikan dampak ekonomi yang luas.

Pada puncak konstruksi, RDMP Balikpapan diproyeksikan menyerap 24.000 tenaga kerja. Selain itu, proyek ini juga membuka peluang usaha bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Balikpapan, mulai dari sektor penyediaan makanan hingga akomodasi.

Proyek ini juga menargetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 35 persen. Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri pendukung seperti manufaktur baja, konstruksi, logistik, dan jasa teknik.

Legasi untuk Energi Masa Depan

Milla menekankan bahwa RDMP Balikpapan diharapkan menjadi simbol kesiapan Indonesia dalam menghadapi tantangan energi global. Proyek ini juga menjadi legasi KPI untuk negeri, mendukung visi Indonesia Emas 2045 melalui penguatan infrastruktur energi yang modern, efisien, dan berkelanjutan.

“Melalui RDMP Balikpapan, KPI menegaskan komitmennya mewujudkan infrastruktur energi yang menjadi fondasi bagi pembangunan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,” pungkas Milla.

KPI sendiri merupakan anak usaha Pertamina yang menjalankan bisnis pengolahan minyak dan petrokimia dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). KPI terdaftar dalam United Nations Global Compact (UNGC) dan berkomitmen pada Ten Principles-nya sebagai bagian dari penerapan keberlanjutan.

Advertisement