Harga perak melonjak signifikan, mengonfirmasi ramalan investor legendaris Warren Buffett yang menyebut “perubahan harga tidak akan minor.” Kenaikan ini membuka peluang emas bagi investor, terutama pada saham perusahaan penambangan perak murni.
Perhitungan Sederhana Buffett Terbukti Akurat
Pada konferensi pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2023, Warren Buffett sempat ditanya mengenai kelayakan investasi pada perak, sebuah aset yang tidak memberikan imbal hasil. Jawabannya saat itu tidak melibatkan analisis teknis atau formula rumit, melainkan murni aritmetika sederhana.
Buffett memperkirakan dunia mengonsumsi sekitar 150 juta ons perak lebih banyak daripada yang diproduksi setiap tahunnya. Tren ini telah berlangsung selama beberapa tahun. Untuk sebagian besar komoditas, ketidakseimbangan ini seharusnya menyebabkan harga melonjak. Namun, harga perak saat itu tertahan oleh satu anomali, yaitu stok perak masif yang tersimpan di atas tanah (above-ground inventory) yang digunakan untuk menutupi kekurangan produksi.
Buffett meramalkan situasi ini tidak akan bertahan lama, seperti dikutip Motley Fool, Kamis (18/12/2025). Keseimbangan baru harus tercipta, baik melalui perubahan pada permintaan, pasokan, atau harga perak itu sendiri. Mengingat permintaan industri yang kuat dan fakta produksi perak sulit ditingkatkan (inelastic), Buffett secara efektif mengesampingkan dua opsi pertama.
“Kami tidak berpikir bahwa perubahan harga akan menjadi minor,” ujarnya saat itu.
Ramalan ini terbukti sangat tepat. Dalam tiga tahun sejak pernyataan tersebut, harga perak telah melonjak sekitar 150%. Kenaikan ini terefleksi jelas pada kinerja iShares Silver Trust (SLV), sebuah dana investasi yang membeli dan menyimpan perak fisik.
Prediksi Buffett lainnya juga terwujud. Pasokan perak tetap tidak elastis, dengan produksi tambang hanya naik kurang dari 1% pada tahun 2024. Sementara itu, permintaan terus melampaui pasokan, dengan dunia mengonsumsi 149 juta ons perak lebih banyak dari yang diproduksi tahun lalu. Keseimbangan baru yang diramalkan Buffett kini hadir dalam bentuk pasar bullish yang menggelegar bagi perak.
Peluang Cuan dari Saham Penambang Perak Murni
Salah satu cara sederhana untuk memanfaatkan lonjakan harga perak adalah melalui dana investasi yang berinvestasi pada perak. Namun, analis berpendapat cara yang lebih efektif untuk memaksimalkan keuntungan adalah melalui saham penambangan seperti First Majestic (NYSE: AG).
Menurut Motley Fool, First Majestic adalah perusahaan penambangan yang unik karena mendekati status penambang perak pure-play alias hampir murni. Berbeda dengan kebanyakan penambang yang memproduksi perak sebagai produk sampingan dari emas, timah, seng, atau tembaga, 57% pendapatan First Majestic berasal dari perak. Persentase ini lebih tinggi dari pesaingnya.
Perusahaan yang berbasis di Vancouver ini baru saja mencatat rekor triwulan dengan memproduksi 3,9 juta ons perak, melonjak 96% dari tahun ke tahun. Biaya all-in sustaining (AISC) perak First Majestic berada di kisaran US$ 14,80 hingga US$ 15,80 per ons. Ini berarti operasi penambangan mereka tetap menguntungkan selama harga perak berada di atas batas tersebut.






