Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan wilayah Papua dapat mencapai swasembada pangan paling lambat dalam tiga tahun ke depan. Pemerintah bahkan berupaya mempercepat target tersebut agar bisa tercapai dalam kurun waktu dua tahun.
Target Percepatan Swasembada Pangan Papua
“Masalah Papua itu kita akan swasembadakan Papua paling lambat tiga tahun. Kalau bisa dua tahun selesai,” kata Amran setelah mendampingi Presiden Prabowo bertemu para kepala daerah wilayah Papua di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Rabu (17/12/2025).
Amran menjelaskan, kebutuhan beras di Papua saat ini mencapai sekitar 660 ribu ton per tahun. Namun, kemampuan produksi lokal baru berada di kisaran 120 ribu ton, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar 500 ribu ton beras yang harus dipenuhi dari luar daerah.
Strategi Pengembangan Lahan Sawah
Untuk menutup defisit tersebut, diperlukan pembukaan dan pengembangan lahan sawah seluas kurang lebih 100 ribu hektare (ha) di Papua. Pemerintah telah membagi wilayah pengembangan cetak sawah tersebut di Provinsi Papua Selatan, Papua, dan Papua Barat.
Dengan pengembangan sawah tersebut, ke depan Papua diharapkan mampu memenuhi kebutuhan berasnya secara mandiri. “Bahkan enam provinsi juga memohon untuk cetak sawah. Insyaallah, paling tiga tahun, bisa jadi dua tahun selesai 100 ribu hektare sehingga Papua swasembada pangan,” tutur Amran.
Mentan menegaskan, swasembada pangan di Papua merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk mewujudkan kemandirian pangan hingga ke tingkat daerah. Saat ini, sejumlah wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera telah berhasil swasembada pangan, sementara Pulau Jawa berada dalam kondisi surplus produksi pangan.
Solusi Inflasi Pangan Nasional
Menurut Amran, apabila seluruh wilayah Indonesia mampu swasembada pangan, maka distribusi pangan antarpulau dapat ditekan secara signifikan. Ia menilai kondisi tersebut akan menjadi solusi dalam mengendalikan inflasi pangan nasional. “Ini adalah solusi permanen masalah inflasi,” tegas Amran.
Diversifikasi Pangan dan Penguatan Komoditas Lokal
Selain pengembangan sawah, Mentan juga menyinggung upaya diversifikasi pangan di Papua melalui penguatan komoditas lokal. Salah satu upaya yang akan dilakukan pemerintah adalah memperbaiki dan mengaktifkan kembali pabrik pengolahan sagu di Sorong yang sebelumnya telah dibangun, tetapi belum beroperasi optimal.
“Kita akan selesaikan di Sorong. Kita akan aktifkan kembali. Sudah dibangun, tetapi harus diaktifkan kembali,” pungkas Amran.






