Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak individu dari kalangan menengah kerap menghadapi tantangan untuk meningkatkan status finansial mereka menjadi golongan orang kaya. Nyatanya, untuk mencapai kemandirian finansial dan masuk dalam kasta orang kaya, diperlukan perubahan pola pikir yang fundamental dan berbeda dari kebanyakan orang.
Tom Corley, seorang akuntan sekaligus penulis buku, menghabiskan lima tahun untuk melakukan riset mendalam. Ia mewawancarai 233 jutawan guna mempelajari kebiasaan dan cara berpikir mereka. Para jutawan ini berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman, namun semuanya memiliki pendapatan kotor tahunan rata-rata US$ 160.000 atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Saya sangat tertarik dengan apa yang mereka habiskan dengan uang mereka. Tetapi hampir semua orang mengatakan kepada saya bahwa yang lebih berkontribusi pada kekayaan mereka adalah karena mereka berhenti membuang-buang uang untuk hal-hal tertentu,” ungkap Tom, seperti dikutip dari CNBC International pada Rabu (31/12/2025).
6 Kebiasaan Belanja yang Dihindari Orang Kaya
Berikut adalah enam kebiasaan membeli barang yang secara konsisten dihindari oleh para jutawan:
-
Pangan Olahan dan Kemasan
Untuk memprioritaskan kesehatan, orang kaya memilih untuk tidak lagi membeli makanan olahan berkualitas rendah. Mereka beralih ke pilihan makanan organik atau sehat yang bebas dari bahan pengawet.
“Mereka sering mencari produk yang dapat diperoleh dari tempat asal mereka, dan sering mengunjungi pasar petani dan toko bahan makanan yang terkenal dengan produk dan daging berkualitas tinggi,” tulis Tom.
-
Produk Murahan
Para miliarder cenderung menolak mengeluarkan uang untuk mengikuti tren fesyen terbaru atau membeli furnitur yang murah dan dibuat dengan kualitas buruk. Sebaliknya, banyak dari mereka memilih untuk berinvestasi pada barang-barang berkualitas abadi yang dirancang untuk tahan lama.
Meskipun seringkali biaya awalnya dua hingga tiga kali lebih mahal dibandingkan pakaian dan furnitur berkualitas rendah, mereka merasa nyaman melakukan pembelian yang lebih besar. Hal ini karena investasi tersebut dianggap lebih hemat daripada harus terus-menerus mengganti barang murah yang mudah rusak.
-
Perbaikan Rumah atau Mobil Besar
Senada dengan poin sebelumnya, banyak orang kaya menyatakan bahwa jika diberi pilihan, mereka lebih suka menghabiskan uang untuk mengganti sepenuhnya barang-barang seperti atap tua, mesin cuci, mesin pencuci piring, lemari es, tungku, bahkan kendaraan. Mereka menghindari penggunaan dana hasil jerih payah untuk sekadar memperbaikinya.
Meskipun membeli barang baru seringkali lebih mahal, para taipan ini merasionalisasi bahwa sesuatu yang baru akan bertahan jauh lebih lama daripada barang yang diperbaiki. Keputusan ini memberikan mereka ketenangan pikiran yang tak ternilai harganya.
-
Alat dan Perlengkapan Pembersih Taman
Bila kebanyakan orang senang melakukan pekerjaan bersih-bersih taman sendiri, seperti memotong rumput, menyiangi, menata taman, dan memangkas, sebagian besar orang kaya justru menyewa penata taman untuk mengurus semua pemeliharaan tersebut begitu mereka mencapai kemapanan finansial.
Kebiasaan ini membuat mereka tidak lagi mengeluarkan uang untuk memperbaiki atau mengganti peralatan lama. Banyak yang bahkan memberikan alat-alat mereka kepada keluarga dan teman. Apa yang mereka beli sebenarnya adalah waktu.
Karena tidak perlu lagi menyisihkan satu atau dua jam setiap minggu atau bulan untuk memelihara properti, mereka memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat, bersantai, atau terlibat dalam kegiatan rekreasi.
-
Tiket Lotre atau Judi Slot
Banyak miliarder menghindari perjudian saat mereka membangun kekayaan, dan akal sehat ini terus berlanjut dalam kehidupan finansial baru mereka.
“Mereka menceritakan bahwa setelah menjadi kaya, mereka menolak menghabiskan uang untuk tiket lotre, dan akan mendorong karyawan, keluarga, dan teman mereka untuk melakukan hal yang sama,” jelas Tom.
Orang kaya melihat kemungkinan memenangkan lotre atau judi sangat tipis, sehingga mereka menganggapnya sebagai pemborosan uang. Sebaliknya, mereka lebih memilih menggunakan dana tersebut untuk hal yang lebih bermanfaat.
-
Barang Impulsif
Salah satu ciri khas orang kaya adalah kemampuan mereka dalam mengendalikan nafsu belanja. Namun, bukan berarti orang kaya tidak suka mengeluarkan uang untuk menyenangkan diri mereka. Buktinya, merek-merek mewah mudah ditemukan di sekitar kehidupan orang kaya.
Warren Buffet pernah menyatakan, “jika kamu membeli barang secara impulsif, dalam waktu dekat barang-barang itu akan menjadi tidak berguna.” Oleh karena itu, orang kaya biasanya memikirkan dengan matang terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli sesuatu.






