Keuangan

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Akui ‘Ekonomi Jelek 9 Bulan Pertama’, Target Pajak 2025 Meleset Jauh

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui target penerimaan pajak tahun anggaran 2025 tidak tercapai. Kondisi ekonomi yang melambat selama sembilan bulan pertama tahun ini menjadi penyebab utama melesetnya target tersebut, sehingga beberapa upaya penarikan pajak baru terpaksa ditunda.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, target penerimaan pajak ditetapkan sebesar Rp 2.189 triliun. Namun, hingga November 2025, realisasi penerimaan pajak baru mencapai Rp 1.634,43 triliun, atau sekitar 74,65% dari target yang ditetapkan.

Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.

“Pajak seperti yang Anda lihat sebelumnya, berada di bawah target yang di APBN,” kata Purbaya dalam media briefing di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2025).

Purbaya menjelaskan, rendahnya realisasi pajak ini tidak terlepas dari kondisi perekonomian. “Kita nggak memungkiri itu karena ekonominya jelek 9 bulan pertama tahun ini, terus ada beberapa upaya penarikan pajak yang saya tunda sampai ekonominya bagus. Kan percuma kalau saya kerjakan juga, akan nggak masuk juga uangnya, malah memperburuk ekonomi,” tuturnya.

Ia mengklaim kebijakan fiskal yang diambil pemerintah bersifat counter-cyclical dan tidak membebani perekonomian secara berlebihan. “Jadi kita lakukan kebijakan counter-cyclical yang secara nggak langsung di mana saya tidak membebani ekonomi secara berlebihan sehingga proses recovery yang baru terjadi bisa berjalan terus,” imbuh Purbaya.

Meskipun demikian, Purbaya tetap optimistis terhadap prospek pemulihan ekonomi. “Saya yakin akhir triwulan I-2026 sudah akan lebih jelas bahwa ekonomi kita memang bergerak ke arah yang semakin cepat,” tambahnya, memprediksi kondisi ekonomi akan semakin membaik pada triwulan II-2026.

Sebagai perbandingan, realisasi penerimaan pajak per November 2025 ini menunjukkan penurunan sebesar 3,21% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Mureks