Keuangan

MDI Ventures Ungkap Dampak 8 Startup Portofolio dalam Transformasi Digital Indonesia

Advertisement

Perkembangan ekonomi digital Indonesia yang pesat tak hanya diukur dari valuasi startup atau keberhasilan pendanaan. MDI Ventures, corporate venture capital di bawah Telkom Group, menyoroti indikator lain yang tak kalah penting: sejauh mana teknologi dan model bisnis portofolio mereka mampu mentransformasi akses layanan, membuka peluang ekonomi baru, dan mengubah cara pelaku usaha beroperasi. Melalui MDI Portfolio Impact Report 2025, MDI Ventures memaparkan dampak yang diciptakan oleh para startupnya sepanjang tahun 2024.

Laporan ini mencakup berbagai bentuk kontribusi, mulai dari pemberdayaan usaha kecil hingga peningkatan efisiensi di sektor publik dan swasta. “Sebagai investor, kami tidak hanya berfokus pada perusahaan yang tumbuh dengan tata kelola dan keberlanjutan yang baik namun ada hal yang sama pentingnya yaitu bagaimana mereka menjawab persoalan yang terjadi secara nyata di masyarakat dan lingkungan. Hal itulah yang ingin kami dokumentasikan melalui rangkaian impact report ini,” ujar Alvin Evander, VP of Corporate Communications & Strategy MDI Ventures dalam siaran pers, Senin (8/12/2025).

Laporan 2025 ini juga selaras dengan strategi jangka panjang Telkom Group untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mendorong inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat serta mendukung agenda pembangunan nasional.

Kerangka Dampak sebagai Fondasi Investasi

Di balik penyusunan laporan tahunan ini, MDI Ventures mengembangkan sebuah impact framework yang berfungsi sebagai panduan dalam memilih perusahaan portofolio yang akan ditampilkan. Kerangka ini memastikan bahwa setiap portofolio memberikan dampak yang nyata, terukur, dan sejalan dengan prioritas pembangunan nasional.

MDI Ventures memprioritaskan perusahaan yang memiliki theory of change yang jelas, tata kelola yang kuat termasuk perlindungan data, serta misi sosial dan lingkungan yang relevan. Setiap startup diminta untuk mengukur dampak sesuai model bisnisnya, seperti jumlah penerima manfaat atau penghematan sumber daya. Data ini kemudian dikompilasi dalam laporan tahunan.

Delapan Startup Jadi Sorotan Dampak

Laporan tahun ini menyoroti delapan perusahaan portofolio MDI Ventures yang beroperasi di berbagai sektor strategis. Sektor-sektor tersebut meliputi akuakultur (Delos), logistik (Paxel), insurtech (Qoala), solusi AI dan orkestrasi data (Volantis), loyalty and rewards (Tada), identitas digital (Privy), manajemen perjalanan (Opsigo), serta manajemen tiket dan pengalaman (Goers).

Dampak yang dicatat oleh kedelapan startup ini tersebar luas, mulai dari kawasan pedesaan hingga perkotaan, serta menjangkau UMKM hingga mitra korporasi besar.

1. Paxel: Inisiatif Pengurangan Sampah dalam Logistik

Dalam sektor logistik, Paxel melalui program Paxel Recycle memungkinkan pelanggan mengirim sampah anorganik rumah tangga ke mitra pengelola limbah. Sepanjang 2024, program ini berhasil mengumpulkan 430 kiriman dari 69 pelanggan. Selain itu, Paxel juga mengadopsi kemasan ALVAboard yang dapat digunakan berulang kali, menggantikan karton sekali pakai dan berkontribusi pada pengurangan sampah kemasan dalam rantai logistik.

Advertisement

2. Qoala: Lonjakan Polis Microinsurance

Di industri insurtech, Qoala mencatat pertumbuhan signifikan dengan 445 juta polis microinsurance sepanjang 2024 di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 166 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menandakan perluasan jangkauan produk asuransi terjangkau ke kelompok masyarakat yang lebih luas, sekaligus mendorong literasi perlindungan finansial.

3. Tada: Jangkauan 2 Juta Merchant UMKM

Platform loyalty and rewards, Tada, berhasil menjangkau sekitar 2 juta merchant UMKM dengan nilai gross merchandise value (GMV) kumulatif mencapai 300 juta dollar AS sejak didirikan. Survei kepuasan pelanggan pada 2024 mencatat skor 90/100. Salah satu studi kasus pada jaringan frozen yoghurt Sour Sally menunjukkan bahwa anggota program loyalitas memiliki aktivitas lebih dari 2,5 kali lipat dibandingkan pelanggan biasa, dengan imbal hasil lima kali lipat dari biaya insentif setelah beralih ke kartu digital.

4. Goers: Kelola Jutaan Tiket dan Beri Kesempatan Kerja

Dalam sektor pengalaman dan acara, Goers berhasil mengelola lebih dari 6,5 juta tiket dan melayani lebih dari 2 juta pelanggan. Kolaborasi ini terjalin dengan lebih dari 4.500 penyelenggara acara dan atraksi di Indonesia. Program Goers Crew membuka kesempatan kerja pertama bagi 372 anak muda sepanjang 2024, sekaligus membantu penyelenggara acara meningkatkan profesionalisme operasional.

5. Dampak Lain: Akuakultur, AI, Identitas Digital, dan Travel

Laporan dari Delos, Volantis, Privy, dan Opsigo juga menyoroti inovasi di sektor lain. Delos mendorong praktik budidaya akuakultur berkelanjutan, Volantis meningkatkan efisiensi penggunaan kertas melalui solusi AI, Privy memperkuat keamanan data dengan identitas digital, dan Opsigo mendigitalisasi agen perjalanan. Dampak-dampak ini berkontribusi pada keberlanjutan usaha kecil dan adaptasi pelaku bisnis di pasar digital.

Panduan Strategis untuk Pengambilan Keputusan Investasi

MDI Ventures memandang laporan dampak ini sebagai bahan pertimbangan strategis yang krusial, bukan sekadar dokumen tahunan. Temuan-temuan dari laporan ini akan digunakan dalam pendampingan startup, diskusi pendanaan lanjutan, serta penyesuaian bentuk kolaborasi dengan Telkom Group dan mitra lainnya.

“Pada akhirnya, kami ingin menunjukkan bahwa ekosistem digital Indonesia bisa tumbuh cepat sekaligus bertanggung jawab,” ungkap Alvin. “Kalau investasi dikelola dengan tepat, terarah, dan berjangka panjang, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh perusahaan, tetapi juga oleh jutaan pengguna dan komunitas di sekitarnya,” imbuhnya.

Advertisement