Kinerja positif Bank Mandiri di wilayah Region VI/Jawa Barat melampaui rata-rata pertumbuhan industri perbankan. Hingga akhir September 2025, penyaluran kredit Bank Mandiri di Jawa Barat tercatat tumbuh 14,7 persen secara tahunan (yoy). Angka ini jauh di atas pertumbuhan kredit industri perbankan di wilayah yang sama yang hanya mencapai 2,4 persen.
Regional CEO Bank Mandiri Region VI/Jawa Barat, Nila Mayta Dwi Rihandjani, menjelaskan bahwa pertumbuhan agresif ini didorong oleh dua segmen utama. Kredit wholesale mencatat pertumbuhan sebesar 21,6 persen yoy, sementara kredit retail tumbuh 9,5 persen yoy.
“Untuk di sektor kredit gabungan kita tumbuhnya 14,7 persen. Jadi kita lumayan agresif untuk menumbuhkan kredit dari sisi retail atau sisi wholesale,” ujar Nila dalam sesi media briefing di Bandung, Jawa Barat, Senin (8/12/2025).
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan kontribusi penyaluran kredit pada sektor unggulan di Jawa Barat. Sektor mikro dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menjadi penyumbang terbesar, dengan pertumbuhan masing-masing 12,8 persen dan 12,1 persen.
“Jadi sektor UMKM itu lebih kencang, selain juga di-support dari teman-teman dari sisi wholesale. Ini sejalan juga sama PDRB di Jawa Barat yang memang paling tinggi ada di transportasi dan pergudangan, industri pengolahan, perdagangan besar, dan juga mobil dan motor atau konsumsi multiguna,” jelas Nila.
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri juga mencatat peningkatan signifikan. Dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) naik 11,5 persen yoy, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 7 persen.
Meskipun demikian, Nila menegaskan bahwa perseroan tidak hanya berfokus pada pertumbuhan kredit dan DPK. Peningkatan transaksi nasabah menjadi prioritas utama, didorong oleh percepatan digitalisasi layanan.
“Pemanfaatan Livin’ by Mandiri, Livin’ Merchant, dan platform Kopra by Mandiri terbukti memperluas pasar, mempermudah transaksi, serta memperkuat literasi keuangan bagi pelaku usaha yang manfaatnya dapat dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat,” kata Nila.
Selain itu, optimalisasi Mandiri Agen di berbagai wilayah Jawa Barat terus memperluas akses layanan finansial bagi masyarakat desa dan pelaku UMKM. Hal ini menciptakan ekosistem transaksi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Nila menilai, kombinasi penguatan kanal digital dan perluasan jaringan Mandiri Agen menunjukkan bahwa akses layanan keuangan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat di Jawa Barat.






