Keuangan

Kemenperin Ungkap Strategi Perajin Perhiasan Hadapi Lonjakan Harga Emas Dunia: Kadar Emas Diturunkan

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan bahwa pelaku industri perhiasan di Indonesia mulai menyiasati lonjakan harga emas dunia. Strategi ini dilakukan dengan menurunkan kadar emas pada berbagai produk perhiasan.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita, pada Rabu (31/12/2025) menjelaskan, “Kaitannya dengan harga jual perhiasan terutama ya, perhiasan kan berdampak signifikan ketika bahan bakunya naik, ini juga sudah mulai disiasati oleh pengrajin ataupun pelaku itu untuk membuat perhiasan emas dengan kadar yang lebih rendah lagi, supaya konsumen juga tetap membeli bahan investasi.”

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Meskipun harga bahan baku melonjak, kinerja industri perhiasan menunjukkan tren positif sepanjang kuartal I hingga kuartal III 2025. Ekspor perhiasan dan barang berharga mencapai 4,05 miliar dollar AS pada periode Januari-Juni 2025, meningkat signifikan 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3,29 miliar dollar AS. Industri ini juga menyerap 932.697 tenaga kerja, naik 1,45 persen, dengan rata-rata utilisasi mencapai 60,26 persen.

Kemenperin optimistis kinerja ekspor perhiasan Indonesia akan terus meningkat, terutama dengan dukungan pembentukan bullion bank. Reni Yanita menambahkan, “Pemerintah Indonesia juga sudah punya yang namanya bullion bank, harapannya memang dengan dukungan bahan baku yang cukup, kita mampu meningkatkan ekspor kita.”

Optimisme ini sejalan dengan prediksi kenaikan harga emas dunia. Berdasarkan jajak pendapat Reuters yang dipublikasikan pada Senin (27/10/2025), 39 analis dan pedagang memperkirakan harga rata-rata emas akan mencapai 3.400 dollar AS per troy ons pada tahun 2025. Prediksi tersebut menunjukkan lonjakan lebih lanjut hingga 4.275 dollar AS per troy ons pada tahun 2026.

Empat faktor utama yang diperkirakan akan memengaruhi pergerakan harga emas pada tahun 2026 meliputi:

  • Ketidakpastian ekonomi global
  • Pemangkasan suku bunga The Fed
  • Pelemahan nilai dollar AS
  • Pembelian emas oleh bank sentral global
Mureks