Keuangan

BEI: Dua Perusahaan ‘Lighthouse’ Sektor Infrastruktur dan Pertambangan Siap IPO Awal 2026

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan dua perusahaan berstatus lighthouse company dari sektor infrastruktur dan pertambangan siap melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham (IPO) pada kuartal I 2026. Rencana ini menjadi bagian dari upaya BEI untuk terus menambah daftar emiten baru di pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Nyoman Gede Yetna, menjelaskan bahwa kedua perusahaan tersebut telah masuk dalam daftar antrean IPO. “Lighthouse ada 2. Yang ada itu sektor infrastruktur dan mining,” kata Nyoman saat ditemui usai penutupan perdagangan BEI di Main Hall pada Selasa (30/12/2025).

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

Selain dua perusahaan lighthouse tersebut, BEI juga mencatat ada tujuh perusahaan lain yang masuk dalam antrean IPO untuk tahun 2026, di luar kategori lighthouse company. BEI menyatakan keterbukaan terhadap rencana pencatatan saham perdana dari berbagai sektor, mulai dari industri hingga jasa keuangan.

Realisasi IPO 2025 di Bawah Target, Namun Fundraise Meningkat

Meski optimistis menyambut tahun 2026, BEI juga mengevaluasi kinerja IPO sepanjang tahun 2025. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa realisasi jumlah perusahaan yang melantai di bursa belum memenuhi target awal yang ditetapkan.

Dari target 45 perusahaan yang direncanakan melakukan IPO, hingga akhir 2025 baru terealisasi 26 emiten baru. Namun, Iman menegaskan bahwa capaian dari sisi nilai penghimpunan dana justru menunjukkan kinerja yang lebih solid dibandingkan tahun sebelumnya.

“Walaupun secara IPO target 45 IPO kita tercapai hanya 26, tetapi fundraise-nya meningkat menjadi Rp 18 triliun dibandingkan tahun lalu,” ungkap Iman dalam konferensi pers pada Selasa (30/12/2025).

Di sisi lain, segmen perusahaan mercusuar atau lighthouse company, yakni emiten dengan kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun, mencatat hasil positif. Iman menjelaskan bahwa jumlah perusahaan dalam kategori ini berhasil melampaui target yang sebelumnya dipatok hanya lima emiten.

Jumlah Perusahaan Tercatat dan Penghimpunan Dana Pasar Modal Melonjak

Secara keseluruhan, jumlah perusahaan tercatat di BEI hingga akhir 2025 telah mencapai 956 emiten. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam ekosistem pasar modal Indonesia.

Dari sisi penghimpunan dana, pasar modal mencatat lonjakan signifikan dengan nilai rata-rata fundraise yang jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Sampai dengan hari ini jumlah perusahaan tercatat kita sudah 956, di mana fundraise-nya yang biasanya rata-rata Rp 200 triliun per tahun, tahun ini tembus hampir Rp 300 triliun, tepatnya Rp 278 triliun,” ujar Iman.

Mureks