Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada usulan kebijakan baru terkait diskon tarif listrik yang masuk ke Kementerian Keuangan untuk tahun 2026. Pemerintah, menurut Purbaya, masih akan mencermati dinamika dan perkembangan perekonomian nasional sebelum memutuskan langkah lanjutan.
“Sampai sekarang belum ada usulan, nanti kita lihat seperti apa masukannya. Jadi kalau ekonominya sudah lari mah enggak usah,” ujar Purbaya dalam Media Gathering di Kementerian Keuangan pada Rabu, 31 Desember 2025.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Purbaya menegaskan, intervensi tambahan berupa diskon tarif listrik tidak akan diperlukan jika kinerja ekonomi sudah bergerak positif dan menunjukkan perbaikan yang kuat. Ia menekankan pentingnya memastikan kebijakan yang dijalankan saat ini benar-benar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, serta berharap upaya pemerintah dapat berjalan sesuai harapan.
Mengingat Kembali Stimulus Listrik Sebelumnya
Sebelumnya, pemerintah telah memberikan stimulus biaya listrik sebagai bagian dari paket insentif di bidang ekonomi. Stimulus tersebut berupa diskon 50 persen tarif listrik kepada pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya terpasang hingga 2.200 VA, yang menyasar 81,42 juta pelanggan.
Diskon tarif listrik ini dilaksanakan secara otomatis melalui sistem PLN, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024 tentang Pemberian Diskon Biaya Listrik Untuk Konsumen Rumah Tangga PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Pemberian diskon 50 persen berlaku selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025, untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA.
Mekanisme pemberian diskon berbeda untuk pelanggan pascabayar dan prabayar:
- Pelanggan pascabayar mendapatkan diskon 50 persen dari rekening biaya listrik untuk pemakaian bulan Januari 2025 (dibayar pada Februari 2025) dan untuk pemakaian bulan Februari 2025 (dibayar pada Maret 2025).
- Pelanggan prabayar diberikan diskon secara langsung ketika pembelian token listrik pada Januari dan Februari 2025, sehingga masyarakat cukup membayar harga token sebesar setengah dari pembelian bulan sebelumnya untuk mendapatkan kWh yang sama.






