Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan terakhir perdagangan tahun 2025 dengan kinerja positif. Pada Senin, 29 Desember 2025, indeks dibuka menguat 19,85 poin atau 0,25% ke level 8.557,76.
Pergerakan saham di awal perdagangan menunjukkan dominasi kenaikan, dengan 325 saham tercatat naik, sementara 163 saham melemah, dan 470 saham tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 675,7 miliar, melibatkan 1,14 miliar saham dalam 129.300 kali transaksi.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Memasuki pekan yang hanya memiliki tiga hari perdagangan karena libur perayaan Tahun Baru, pelaku pasar diperkirakan akan mencermati sejumlah rilis data ekonomi penting. Data-data ini, baik dari dalam maupun luar negeri, berpotensi menjadi pendorong utama volatilitas pasar.
Dari dalam negeri, perhatian investor akan tertuju pada rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Desember serta data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur. Kedua indikator ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi inflasi dan aktivitas sektor manufaktur nasional.
Sementara itu, dari ranah global, pasar akan memantau perkembangan kebijakan moneter dan data ekonomi dari beberapa negara besar. Jepang, China, dan Amerika Serikat menjadi fokus utama.
Rilis risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed, data inflasi Amerika Serikat, serta sinyal lanjutan dari Bank of Japan dan kondisi manufaktur China akan turut memengaruhi sentimen risiko global. Perkembangan ini juga akan berdampak pada pergerakan dolar AS dan aliran modal ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia.






