Harga perak melonjak 9 persen dan mencapai rekor tertinggi pada Jumat (26/12/2025), didukung oleh defisit pasar dan peningkatan permintaan dari sektor industri. Logam putih ini menembus level US$ 78,53 (sekitar Rp 1,3 juta) per ons, menandai puncak baru dalam sejarah.
Kenaikan signifikan ini tidak hanya terjadi pada perak. Logam mulia lainnya juga mencatat rekor harga tertinggi pada hari yang sama. Harga emas mencapai US$ 4.549,71 (sekitar Rp 76,2 juta) per ons, sementara platinum melonjak 10 persen hingga menyentuh US$ 2.454,12 (sekitar Rp 41 juta) per ons.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Faktor Pendorong Reli Logam Mulia
Reli bersejarah akhir tahun ini bagi logam mulia didukung oleh beberapa faktor utama. Meningkatnya ketegangan geopolitik global, pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), dan tipisnya likuiditas pasar menjadi pemicu utama kenaikan harga emas, perak, dan platinum.
Daniel Takieddine, Kepala Eksekutif Sky Links Capital Group, menegaskan bahwa ketegangan geopolitik yang terus meningkat menjadi salah satu faktor utama. “Meningkatnya ketegangan geopolitik terus mendukung permintaan aset safe-haven,” ujar Takieddine, merujuk pada emas dan perak sebagai pilihan investasi aman di tengah ketidakpastian.
Situasi konflik di berbagai belahan dunia turut memperkuat daya tarik logam mulia. Di Venezuela, AS telah memblokade kapal tanker minyak dan meningkatkan tekanan terhadap pemerintahan Nicolás Maduro. Selain itu, AS juga melancarkan serangan militer terhadap ISIS di Nigeria, bekerja sama dengan pemerintah setempat.
Takieddine juga menyoroti peran likuiditas pasar yang tipis di akhir tahun. “Likuiditas pasar yang tipis di akhir tahun juga memperkuat fluktuasi harga,” jelasnya. Kondisi ini membuat pergerakan harga menjadi lebih volatil dan cenderung menguat.
Pelemahan dolar AS juga memberikan dukungan signifikan. Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang menjadi indikator kekuatan mata uang AS, tercatat turun 0,7 persen sepanjang minggu ini. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak Juni 2025. Dolar yang lebih lemah secara umum cenderung mendukung kenaikan harga emas dan perak, karena membuat logam mulia lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
Kinerja Luar Biasa Sepanjang Tahun
Sepanjang tahun 2025, emas telah menguat sekitar 70 persen, sementara perak melonjak lebih dari 150 persen. Kedua logam ini berada di jalur untuk mencatat kinerja tahunan terbaik mereka sejak tahun 1979, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Reli fantastis ini didukung oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral di seluruh dunia, arus masuk dana ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF), serta tiga kali penurunan suku bunga berturut-turut oleh Federal Reserve AS. Kebijakan moneter yang lebih longgar dari The Fed membuat investasi pada aset non-bunga seperti logam mulia menjadi lebih menarik.
Langkah-langkah agresif Presiden AS Donald Trump untuk mengubah lanskap perdagangan global, bersama dengan ancaman terhadap independensi Federal Reserve, juga menambah momentum reli di awal tahun ini. Kekhawatiran atas beban utang yang membengkak mendorong investor untuk menarik diri dari obligasi pemerintah dan mata uang terkait, memicu apa yang disebut “perdagangan pelemahan nilai mata uang” yang turut mendukung permintaan logam mulia.






