Keuangan

Harta Prajogo Pangestu Lenyap Rp 25,13 Triliun Jelang Libur Natal Akibat Koreksi IHSG

Jakarta, CNBC Indonesia – Kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu dilaporkan menyusut signifikan menjelang periode libur Natal 2025. Penurunan ini terjadi seiring tekanan koreksi yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan saham-saham emiten miliknya.

Berdasarkan data Forbes pada Kamis (25/12/2025), harta Prajogo Pangestu lenyap US$ 1,5 miliar atau setara Rp 25,13 triliun dalam satu hari, dengan asumsi kurs Rp 16.760 per dolar AS. Pelemahan ini merupakan dampak dari koreksi mendalam pada sejumlah saham perusahaan di bawah kendalinya.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

IHSG sendiri mencatat tekanan koreksi yang signifikan menjelang akhir tahun 2025. Dalam dua hari perdagangan sebelum libur Natal, indeks acuan tersebut terdepresiasi sebesar 1,25%, menetap pada posisi 8.537,91. Penurunan ini terperinci dari pelemahan 0,71% pada 23 Desember, diikuti kontraksi lanjutan 0,55% pada hari berikutnya.

Pelemahan indeks tersebut merefleksikan adanya aksi ambil untung (profit taking) oleh para pelaku pasar. Strategi ini diambil investor untuk mengamankan posisi likuiditas sebelum memasuki masa libur panjang akhir tahun. Jadwal perdagangan pekan ini relatif singkat, dengan penutupan pada 25-28 Desember untuk libur Natal, kemudian dibuka kembali pada 29-30 Desember, sebelum kembali tutup pada 31 Desember 2025 dan dibuka lagi pada 2 Januari 2025.

Sejumlah saham emiten Prajogo Pangestu menjadi korban utama koreksi ini. Saham Barito Pacific (BRPT) mengalami penurunan paling dalam sebesar 4,57%. Disusul oleh Chandra Daya Investasi (CDIA) yang terkoreksi 2,94%, Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) turun 1,77%, dan Barito Renewables Energy (BREN) melemah 1,06%. Hanya saham Chandra Asri Pacific (TPIA) yang mampu bertahan di level harga yang sama.

Mureks