Keuangan

Ishartini: “KKP Perkuat Ekspor Udang ke AS dengan 17 Scanner Radioaktif Baru”

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkuat upaya peningkatan ekspor produk perikanan, khususnya udang, ke Amerika Serikat dengan menambah 17 alat pemindai (scanner) radioaktif baru. Penambahan ini bertujuan untuk mendeteksi kontaminasi radionuklida atau zat radioaktif pada produk perikanan, sekaligus mempercepat layanan sertifikasi bebas Cesium-137.

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP), Ishartini, menjelaskan bahwa sertifikasi bebas Cesium-137 merupakan syarat mutlak agar udang Indonesia dapat masuk dengan lancar ke pasar Negeri Paman Sam.

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

“Menjelang akhir tahun ini kami telah berhasil pengadaan 17 scanner radioaktif baru untuk mendukung kegiatan scanning di Unit Pengolahan Ikan (UPI),” tutur Ishartini dalam keterangannya, Minggu (28/12/2025).

Ishartini menambahkan, seluruh scanner radioaktif yang dimiliki KKP telah memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, termasuk merek Ortec dan Riid eye Sam 940. Ketersediaan sarana prasarana ini diharapkan dapat memperlancar proses ekspor udang ke AS.

“Peralatan scanner radioaktif tersebut akan dikalibrasi oleh BAPETEN kemudian ditempatkan di UPT Badan Mutu di Jawa dan Lampung, terutama yang memiliki frekuensi dan volume ekspor tinggi ke AS sehingga pelayanan sertifikasi maksimal untuk memperlancar pengiriman udang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ishartini menyatakan bahwa Badan Mutu KKP pada tahun ini telah berhasil memenuhi target untuk melengkapi sarana prasarana dalam tata laksana sertifikasi udang bebas Cesium-137, termasuk peralatan uji radionuklida dan scanner radioaktif. Kelengkapan ini diharapkan semakin memperkuat fungsi KKP sebagai Certifying Entity (CE) dalam menjamin mutu produk perikanan Indonesia.

Mureks