Tahun 2025 menjadi periode yang sangat impresif bagi pasar emas global. Harga komoditas logam mulia ini mencetak rekor demi rekor, menutup tahun dengan reli panjang yang jarang terjadi di tengah ketidakpastian global. Di Indonesia, lonjakan harga emas dunia tercermin jelas pada harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), yang bergerak dari kisaran Rp 1,5 jutaan per gram pada akhir 2024 menjadi bertahan di atas Rp 2,5 juta per gram menjelang penutupan tahun 2025.
Memasuki tahun 2025, harga emas Antam sudah menunjukkan penguatan, berada di atas level penutupan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.515.000 per gram pada 31 Desember 2024. Pada Januari 2025, harga sudah menembus Rp 1,6 juta per gram.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Penguatan berlanjut signifikan pada Maret 2025, saat harga emas Antam berhasil menembus angka Rp 1,7 juta per gram. Momentum besar terjadi pada April 2025, ketika harga emas Antam untuk pertama kalinya memasuki area Rp 2 juta per gram, menandai perubahan level harga yang substansial.
Sepanjang paruh kedua tahun, pergerakan harga emas Antam diwarnai volatilitas dan beberapa fase koreksi. Namun, setiap penurunan cenderung bersifat sementara dan diikuti penguatan kembali. Memasuki kuartal III 2025, harga kembali menanjak ke area Rp 2,1 jutaan per gram, sebelum bergerak fluktuatif pada Oktober hingga November.
Menjelang akhir Desember 2025, harga emas Antam kembali menguat dan bertahan di kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 2,6 juta per gram. Pada 29 Desember 2025, harga emas Antam 1 gram tercatat Rp 2.596.000.
Mengapa Harga Emas Melonjak Tajam Sepanjang 2025?
Lonjakan harga emas sepanjang tahun 2025 bukan dipicu oleh satu faktor tunggal. Sepanjang tahun, pergerakan harga komoditas ini mengikuti tarikan sejumlah tema besar yang saling berkaitan erat.
-
1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Global
Salah satu pendorong utama reli emas adalah ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter global, khususnya di Amerika Serikat. Ketika pasar memperkirakan suku bunga akan turun, “biaya peluang” memegang emas menjadi lebih kecil. Imbal hasil aset berbunga yang melemah membuat emas, yang tidak memberikan kupon atau bunga, kembali menarik sebagai aset lindung nilai.
-
2. Ketidakpastian Global dan Fungsi Safe Haven
Sepanjang tahun 2025, emas kembali menegaskan perannya sebagai aset safe haven atau aset lindung nilai. Ketidakpastian geopolitik, tensi perdagangan global, serta risiko ekonomi membuat sebagian investor mengurangi eksposur pada aset berisiko dan beralih ke emas sebagai pilihan yang lebih aman.






