Keuangan

China Diprediksi Ungguli Tesla dalam Komersialisasi Robot Humanoid pada 2026, Elon Musk Hadapi Persaingan Ketat

Ambisi miliarder Elon Musk untuk menjadikan robot humanoid sebagai inti valuasi Tesla, yang diperkirakan mencapai puluhan triliun dolar, kini menghadapi tantangan serius. Pasalnya, sejumlah perusahaan di China diprediksi akan mendahului Tesla dalam meningkatkan produksi robot humanoid pada tahun 2026.

Hingga Rabu, 31 Desember 2025, Tesla belum secara bebas menjual robot humanoid andalannya yang bernama Optimus. Sementara itu, Beijing telah menempatkan teknologi ini sebagai pusat dari rencana strategisnya selama beberapa tahun terakhir.

Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!

China Memimpin dalam Komersialisasi Awal

Andreas Brauchle, Mitra di Perusahaan Konsultan Horváth, mengungkapkan bahwa China saat ini memimpin Amerika Serikat dalam komersialisasi awal robot humanoid. Pernyataan ini dilansir dari CNBC pada Rabu (31/12/2025).

“China saat ini memimpin Amerika Serikat dalam komersialisasi awal robot humanoid,” kata Brauchle.

Ia menambahkan, “Meskipun kedua negara diperkirakan akan membangun pasar yang sama besarnya dari waktu ke waktu, Tiongkok berkembang lebih cepat dalam fase awal ini.”

Robot humanoid dirancang untuk memiliki bentuk dan kemampuan bergerak layaknya manusia. Kemampuan mereka didukung oleh algoritma kecerdasan buatan dan perangkat keras kompleks seperti semikonduktor. Robot-robot ini dapat dimanfaatkan di berbagai lingkungan, mulai dari pabrik, sektor perhotelan, hingga di rumah tangga.

Strategi Teknologi China dan Tantangan Demografi

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadikan robotika sebagai fokus utama strategi teknologinya. Pemerintah telah meluncurkan rencana untuk menciptakan rantai pasokan dan produksi massal mesin-mesin tersebut.

Pada bulan Oktober, Presiden China Xi Jinping dan para pemimpin tertinggi negara itu, yang dikenal sebagai Komite Sentral, bertemu dan merilis proposal untuk rencana lima tahun ke-15. Dokumen ini menguraikan beberapa area fokus utama bagi Beijing dalam beberapa tahun mendatang, termasuk pengembangan robotika.

Bagi China, robot humanoid merepresentasikan peluang ganda. Teknologi ini diharapkan dapat mengatasi tantangan tenaga kerja di ekonomi terbesar kedua di dunia, sekaligus memajukan upaya Beijing untuk mencapai supremasi teknologi global.

Karel Eloot, mitra senior di McKinsey & Company, menjelaskan motivasi di balik langkah China ini. “Dorongan China ke dalam pengembangan robotika humanoid didorong oleh kombinasi dari mengatasi tekanan demografis, mendorong cakrawala pertumbuhan ekonomi berikutnya, dan memperkuat perannya dalam persaingan global,” ujar Eloot.

Angka kelahiran di China yang terus menurun dan populasi yang menua telah menyebabkan berkurangnya jumlah angkatan kerja serta meningkatnya biaya tenaga kerja. Robot dipandang sebagai solusi strategis untuk mengatasi masalah demografis tersebut.

Mureks