Keuangan

Jelang Pensiun Warren Buffett, Indikator Favoritnya Beri Sinyal Kuat Koreksi Pasar Saham

Investor legendaris Warren Buffett akan segera mengakhiri masa jabatannya sebagai CEO Berkshire Hathaway. Menjelang momen penting ini, indikator pasar saham favorit Buffett mengirimkan sinyal kewaspadaan yang patut dicermati oleh para investor.

Buffett, yang kini berusia 95 tahun, dijadwalkan secara resmi menyerahkan kendali Berkshire Hathaway kepada penerus pilihannya, Greg Abel, pada Rabu, 31 Desember 2025. Serah terima kepemimpinan ini menandai berakhirnya perjalanan panjang Buffett sebagai salah satu figur paling berpengaruh di dunia investasi.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Sepanjang kariernya, Warren Buffett dikenal melalui berbagai keputusan investasi strategis, mulai dari akuisisi perusahaan kereta api Burlington Northern hingga kemitraan erat dengan pendiri Microsoft, Bill Gates. Ia juga secara konsisten membagikan wawasan investasinya melalui surat tahunan kepada para pemegang saham.

Howard Buffett, yang disebut-sebut berada dalam antrean untuk menggantikan ayahnya sebagai chairman Berkshire Hathaway, pernah mengungkapkan esensi budaya perusahaan. “Budaya di Berkshire sebenarnya cukup sederhana. Anda melakukan apa yang Anda katakan akan Anda lakukan, dan Anda melakukannya pada saat yang Anda janjikan. Anda bersikap jujur. Anda membuat kesalahan dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut,” ujar Howard Buffett, seperti dikutip dari Yahoo Finance.

Buffett Indicator dan Sinyal Koreksi

Buffett dikenal sebagai penganut setia investasi nilai (value investing), sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya tidak membayar terlalu mahal untuk sebuah aset. Prinsip ini dipelajarinya dari mentornya, Benjamin Graham.

Salah satu alat ukur pasar yang kerap dikaitkan dengan Buffett adalah Buffett Indicator. Indikator ini membandingkan total kapitalisasi pasar saham Amerika Serikat, yang direpresentasikan oleh Indeks Wilshire 5000, dengan produk domestik bruto (PDB) tahunan AS.

Buffett Indicator mulai dikenal luas setelah Buffett menulis artikel di Fortune Magazine pada tahun 2001 bersama jurnalis senior Carol Loomis. Dalam artikel tersebut, Buffett menjelaskan, “Rasio ini memiliki keterbatasan tertentu dalam menjelaskan semua hal yang perlu Anda ketahui.” Namun, ia melanjutkan, “Meski demikian, rasio ini kemungkinan merupakan ukuran tunggal terbaik untuk melihat posisi valuasi pada suatu waktu tertentu.”

Saat ini, Buffett Indicator tercatat di level tertinggi sepanjang sejarah, didorong oleh lonjakan saham-saham terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Kondisi ini mengindikasikan valuasi saham yang sangat tinggi dan membuka peluang terjadinya koreksi sehat pada awal tahun 2026.

Berdasarkan data dari GuruFocus, Buffett Indicator berada di kisaran 221,4 persen, melonjak sekitar 22 persen sejak 30 April. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak data GuruFocus mulai dicatat pada tahun 1970.

Mureks