Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi melakukan suspensi atau penghentian sementara terhadap perdagangan saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) pada sesi I perdagangan, Rabu (17/12/2025). Kebijakan ini diambil menyusul terjadinya peningkatan harga kumulatif saham UNSP secara signifikan.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menjelaskan bahwa suspensi ini merupakan langkah cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor. “Penghentian sementara dilakukan untuk memberikan waktu kepada investor dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada, untuk setiap pengambilan keputusan investasinya,” ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (17/12/2025).
Data dari Stockbit menunjukkan bahwa saham UNSP telah melesat 91% dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Bahkan, secara year to date (ytd), saham emiten perkebunan tersebut telah meroket hingga 293,81%.
Yulianto menambahkan, pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Empat Saham Lain Dibuka Suspensi
Pada hari yang sama, BEI juga membuka gembok suspensi untuk empat saham lainnya. Keempat saham tersebut adalah PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO), dan PT Janu Putra Sejahtera Tbk (AYAM).
Dengan dibukanya suspensi ini, investor dapat kembali melakukan transaksi untuk keempat saham emiten tersebut mulai perdagangan sesi I, di pasar reguler dan pasar tunai, pada Rabu (17/12/2025).






