Keuangan

BEI Pantau Ketat Tiga Saham Masuk Kategori Unusual Market Activity (UMA) Hari Ini

Advertisement

Bursa Efek Indonesia (BEI) secara ketat memantau pergerakan tiga saham emiten yang terindikasi mengalami aktivitas pasar tidak wajar atau Unusual Market Activity (UMA) pada Rabu, 17 Desember 2025. Pemantauan ini dilakukan menyusul fluktuasi harga yang signifikan pada saham-saham tersebut.

Tiga saham yang menjadi sorotan BEI dan masuk dalam radar UMA adalah saham PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), saham PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD), dan saham PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII).

Meskipun demikian, manajemen BEI menegaskan bahwa pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal,” tulis manajemen BEI dalam keterangan resminya.

Pemantauan ini dilakukan lantaran saham-saham tersebut menunjukkan pergerakan di luar kebiasaan, dengan kenaikan atau penurunan harga yang tidak wajar. Dalam sebulan terakhir, saham FLMC terpantau ambles 45,87%, sementara saham SIPD melejit 66,67%, dan saham ALII melambung 57,58%.

Advertisement

Menanggapi kondisi ini, BEI menyatakan sedang mencermati lebih lanjut pola transaksi saham-saham tersebut. “Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham-saham tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” imbuh BEI.

Para investor diharapkan untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan beberapa hal penting. Investor diimbau untuk mencermati jawaban emiten atas permintaan konfirmasi dari Bursa, serta menganalisis kinerja fundamental emiten dan keterbukaan informasinya. Selain itu, investor juga perlu mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum mengambil keputusan investasi.

Advertisement