Keuangan

ADRO Umumkan Dividen Interim US$ 250 Juta, Analis Proyeksikan Potensi Yield 8 Persen

Advertisement

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) mengumumkan pembagian dividen tunai interim untuk tahun buku 2025 senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 4,17 triliun. Pengumuman ini datang di tengah pergerakan saham ADRO yang menguat 0,55% ke level Rp 1.815 pada perdagangan Rabu (17/12/2025), dengan potensi yield dividen interim di kisaran 8%.

Keputusan pembagian dividen interim tersebut diambil berdasarkan keputusan direksi dan dewan komisaris perseroan pada 17 Desember 2025. Dana dividen ini bersumber dari laba bersih ADRO per 30 September 2025.

“Dengan ini kami mengumumkan bahwa berdasarkan keputusan direksi dan dewan komisaris PT Alamtri Resources Indonesia Tbk tertanggal 17 Desember 2025, perseroan akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2025 sebesar US$ 250 juta,” jelas direksi ADRO dalam keterbukaan informasi.

Meskipun ADRO belum secara eksplisit menyebutkan jumlah dividen per saham, perhitungan mengacu pada jumlah saham tercatat perseroan dikurangi saham treasuri per 28 November 2025, yakni sekitar 28.800.494.200 saham. Dengan asumsi tersebut, potensi dividen per saham diperkirakan mencapai US$ 0,00868 atau sekitar Rp 145.

Pergerakan Saham dan Rekomendasi Analis

Pergerakan saham ADRO menunjukkan dinamika dalam beberapa hari terakhir. Setelah melompat 2,53% pada 15 Desember, saham emiten yang terafiliasi dengan Boy Thohir ini sempat minus 1,10% pada 16 Desember. Namun, pada perdagangan Rabu (17/12/2025), ADRO kembali menguat 0,55% dan mencatatkan net buy sebesar Rp 39,42 miliar.

Advertisement

GaleriSaham, pada 16 Desember, mengamati bahwa trend optimizer yang “gado-gado” mengindikasikan saham ADRO berada dalam fase sideways. Saham ini sedang menguji area swing low di level 1.775.

“Selama tetap mampu bertahan di atas area swing low tersebut, masih ada potensi technical rebound pada saham ini dengan target kenaikan terdekat hingga ke swing high 1.980,” ungkap GaleriSaham.

Sementara itu, MNC Sekuritas pada 17 Desember menganjurkan spec buy saham ADRO di kisaran 1.780-1.805. Mereka menetapkan target harga pertama di 1.855 dan target harga kedua di 1.960, dengan stoploss di bawah 1.765.

Phintraco juga merekomendasikan buy untuk saham ADRO, dengan target harga Rp 2.140. Valuasi ini didasarkan pada metode Sum-of-the-Parts (SOTP) yang menggabungkan nilai ADMR, AADI, dan portofolio Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Berdasarkan valuasi tersebut, equity value ADRO mencapai US$ 3,71 miliar, setara dengan Rp 2.140 per saham.

Advertisement