Berita

Utusan Khusus AS Sebut Pembicaraan Ukraina-Eropa di Miami Hasilkan Kemajuan Signifikan

Advertisement

Utusan Khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, menyatakan bahwa pembicaraan antara pejabat AS, Eropa, dan Ukraina selama tiga hari terakhir di Miami, Florida, berlangsung produktif. Pertemuan tersebut berfokus pada penyelarasan posisi guna mengakhiri konflik Rusia di Ukraina yang telah berlangsung hampir empat tahun.

Presiden AS Donald Trump terus menekan kedua belah pihak untuk segera mencapai kesepakatan damai. Namun, Rusia bersikeras mempertahankan wilayah yang telah didudukinya, sementara Kyiv menolak keras menyerahkan wilayah kedaulatannya.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Setelah bertemu dengan utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin, Kirill Dmitriev, pada Sabtu, Witkoff dan penasihat Trump, Jared Kushner, melanjutkan pertemuan pada Minggu dengan pejabat Ukraina yang dipimpin oleh Rustem Umerov, serta perwakilan dari Eropa.

Melalui unggahan di media sosialnya, Witkoff menyebut diskusi tersebut konstruktif dan berfokus pada pendekatan strategis bersama antara Ukraina, Amerika Serikat, dan Eropa. Rangkaian pertemuan di Miami ini merupakan bagian dari pembahasan Rencana 20 Poin yang disusun AS untuk mengakhiri perang.

Fokus Jaminan Keamanan dan Pembangunan Kembali Ukraina

Dilansir dari France 24 pada Senin, 22 Desember 2025, Witkoff menjelaskan bahwa pertemuan AS-Ukraina berfokus pada empat poin utama. Poin-poin tersebut meliputi pengembangan lebih lanjut dari rencana 20 poin, kerangka jaminan keamanan multilateral, kerangka jaminan keamanan AS untuk Ukraina, serta pengembangan di bidang ekonomi dan kemakmuran untuk membangun kembali Ukraina.

Advertisement

Witkoff menegaskan, “perdamaian bukan sekadar penghentian permusuhan, melainkan fondasi yang bermartabat untuk masa depan yang stabil.”

Meski terdapat kemajuan dalam pembahasan jaminan keamanan bagi Kyiv, hingga kini belum ada kepastian apakah syarat-syarat tersebut akan diterima oleh Moskow. Intelijen AS mengindikasikan bahwa Presiden Putin belum melepaskan ambisinya untuk menguasai wilayah Ukraina sepenuhnya.

Menanggapi situasi ini, Senator Republik Lindsey Graham mengatakan bahwa jika Rusia menolak usulan damai saat ini, pemerintahan Trump harus mengambil langkah lebih agresif. Graham menyarankan AS untuk meniru tindakan terhadap Venezuela dengan menyita kapal-kapal yang membawa minyak Rusia yang disanksi.

Selain itu, Graham juga mendesak agar Rusia ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme atas tuduhan penculikan 20.000 anak Ukraina, jika mereka menolak kesepakatan damai yang diajukan.

Advertisement
Mureks