Berita

Polda Metro Jaya Limpahkan 15 Tersangka Pembunuh Kacab Bank ke Kejaksaan, Segera Disidang

Polda Metro Jaya telah merampungkan penyidikan terhadap 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang (Kacab) Bank Muhammad Ilham Pradipta (37). Seluruh tersangka kini resmi dilimpahkan ke Kejaksaan dan akan segera menjalani proses persidangan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto membenarkan pelimpahan tersebut. “Benar. Tahap 2 di Kejaksaan Jakarta Timur dengan 15 tersangka,” terang Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Kamis (18/12/2025).

Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.

Kasus ini bermula saat Ilham Pradipta diculik ketika berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025. Tragisnya, Ilham kemudian ditemukan tewas di semak-semak kawasan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) dengan kondisi wajah, kaki, dan tangan terikat lakban hitam.

Dalam penyelidikan, polisi mengungkap bahwa para pelaku memilih korban secara acak. Nama Ilham Pradipta dipilih berdasarkan kartu nama yang kebetulan dipegang oleh salah satu tersangka. “Ini dipilih secara random karena kebetulan salah satu tersangka ini punya kartu namanya saja awalnya. Jadi tidak ada yang kenal dengan korban,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya saat itu, Kombes Wira Satya Triputra, kepada wartawan, Selasa (16/9).

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Abdul Rahim menambahkan, aksi kejahatan ini berawal dari niat tersangka C alias Ken yang ingin memindahkan uang dari rekening dormant ke rekening penampungan. Namun, proses tersebut memerlukan persetujuan kepala cabang bank. Setelah sebulan mencari kepala cabang yang bersedia bekerja sama namun tidak berhasil, para pelaku akhirnya sepakat melakukan penculikan berdasarkan data kartu nama yang mereka miliki.

“Bahwa korban ini adalah acak, yang mana acaknya berawal dari tim K ini sebar mencari kacab yang bisa didekati. Namun, tidak bisa didekati, tapi sudah dapat datanya. Atas data tersebutlah yang diberikan kepada DH,” jelas AKBP Abdul Rahim.

Mureks