Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait dampak Siklon Tropis Hayley yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Bali serta Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi akan mengalami hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa Siklon Tropis Hayley menjadi faktor utama yang memengaruhi kondisi cuaca tersebut. “Maka ada hujan dengan intensitas sedang-lebat di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Serta angin kencang di NTB dan NTT,” ujar Faisal dalam konferensi pers pada Senin (29/12/2025).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Selain itu, Faisal juga menambahkan, “Juga ada gelombang laut tinggi 1,25 hingga 2,5 meter di perairan-perairan di bagian selatan Jawa, Bali, NTT, maupun NTB.” Kondisi ini menuntut kewaspadaan tinggi bagi masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir dan laut.
Proses Pembentukan Siklon Tropis Hayley
Siklon Tropis Hayley, yang dinamakan oleh Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) Australia karena terbentuk di wilayah tersebut, berawal dari Bibit Siklon 96S. Bibit siklon ini pertama kali terdeteksi pada 25 Desember 2025 pukul 01:00 WIB.
Faisal merinci, “Itu sudah terbentuk pada 25 Desember pukul 01:00 WIB. Di mana awalnya bibit siklon 96S itu kita deteksi pada 25 Desember, kemudian baru pada 26 Desember, dinyatakan sudah dewasa sehingga dinamakan Siklon Tropis Hayley oleh Australia.”
BMKG berharap peringatan dini yang disampaikan dapat menjadi acuan bagi warga dan pihak terkait dalam merencanakan aktivitas. Kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk harus ditingkatkan. “Harapannya bukan untuk menurunkan jumlah wisatawan ke daerah-daerah wisata, tapi untuk memberikan kewaspadaan,” pungkas Faisal, menekankan pentingnya keselamatan di atas segalanya.






