Penyelidikan kasus tewasnya anak politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Maman Suherman di sebuah rumah mewah di Cilegon, Banten, menghadapi kendala serius. Polisi mengungkapkan bahwa kamera pengawas atau CCTV di lokasi kejadian telah rusak dan tidak aktif sejak tahun 2023.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Cilegon, AKP Yoga Tama, menyatakan tidak ada CCTV aktif di seluruh area rumah, baik di lantai dua tempat kejadian perkara (TKP), lantai satu, halaman, maupun bagian depan rumah. “Kita masih pakai praduga tak bersalah, lalu kendala yang kita hadapi memang di rumah itu murni tidak ada CCTV aktif yang ada di rumah tersebut, baik dari lantai 2 TKP kejadian maupun lantai 1, halaman, maupun di depan rumah,” kata AKP Yoga Tama saat dikonfirmasi pada Rabu (24/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Polisi memastikan kerusakan CCTV tersebut sudah terjadi sebelum peristiwa pembunuhan berlangsung. Pemeriksaan fisik terhadap perangkat CCTV serta keterangan dari pemilik rumah menguatkan bahwa kamera pengawas di seluruh area rumah memang sudah lama tidak berfungsi.
AKP Yoga Tama menambahkan, “Sudah kita lakukan pengecekan sudah tidak aktif semenjak tahun 2023, jadi bukan kalau dibilang diduga dirusak kita bisa katakan tidak, karena dari keterangan saksi yaitu pemilik rumah tersebut memang mengatakan CCTV tersebut sudah tidak aktif lama.”
Ketiadaan rekaman CCTV menjadi salah satu hambatan utama bagi penyidik dalam mengungkap kasus ini. Oleh karena itu, polisi memperluas area penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas di rumah-rumah tetangga korban.
“Itu yang sedang kita lakukan sekarang yaitu perluasan area di mana diperkirakan waktu kejadian kita lakukan penyisiran di rumah-rumah tetangga dan warga juga sangat membantu dalam memberikan informasi baik dari CCTV juga saling bekerja sama dan itu sedang kita lakukan perluasan area pengecekan CCTV,” jelasnya.






