JAKARTA, KOMPAS.com – Basis investor pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan, didorong kuat oleh partisipasi generasi muda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total investor di pasar modal telah menembus angka 20,2 juta hingga akhir tahun 2025, melampaui target yang ditetapkan.
Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, mengungkapkan bahwa penambahan jutaan investor baru ini didominasi oleh kelompok usia di bawah 40 tahun.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Lonjakan Jumlah Investor Pasar Modal
Eddy Manindo Harahap menjelaskan, hingga 23 Desember 2025, jumlah Single Investor Identification (SID) di pasar modal Indonesia mencapai 20,2 juta. Angka ini merupakan hasil penambahan 5,34 juta investor baru sepanjang tahun 2025.
“Per 23 Desember 2025 kemarin, jumlah SID mencatat capaian yang cukup luar biasa dan melebih target, yaitu dengan bertambahnya 5,34 juta investor baru. Dengan penambahan tersebut total SID saat ini tercatat sebesar 20,2 juta SID,” ujar Eddy saat konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/12/2025).
Peningkatan ini, lanjut Eddy, merefleksikan semakin luasnya partisipasi masyarakat dalam investasi pasar modal. Hal ini juga menjadi indikator keberhasilan upaya inklusi keuangan yang dilakukan secara berkelanjutan oleh OJK dan seluruh pemangku kepentingan.
“Perkembangan ini juga menegaskan keberhasilan upaya inklusi keuangan yang telah kita lakukan bersama-sama,” paparnya.
Dominasi Generasi Muda di Pasar Modal
Fakta menarik lainnya adalah komposisi investor pasar modal Indonesia yang kini didominasi oleh generasi muda. Eddy Manindo Harahap menyebutkan bahwa mayoritas SID individu berasal dari kelompok usia di bawah 40 tahun, dengan porsi mencapai lebih dari 79 persen dari total investor.
Dominasi generasi muda ini dinilai sebagai modal penting bagi keberlanjutan pasar modal nasional. Partisipasi aktif mereka tidak hanya memperluas basis investor ritel, tetapi juga mendorong peningkatan likuiditas pasar, aktivitas transaksi, serta adopsi produk dan instrumen keuangan yang semakin beragam.
“Menariknya seperti grafis kanan atas itu mayoritas SID individu didominasi oleh generasi muda dibawah usia 40 tahun, yang mencapai lebih dari 79 persen dari total SID. Dan ini menunjukkan potensi besar terhadap generasi kita, generasi muda kita dalam mendorong pertumbuhan pasar modal di masa depan,” beber Eddy.
Kinerja IHSG Melampaui Ekspektasi
Selain pertumbuhan jumlah investor, kinerja pasar modal Indonesia juga mencatatkan capaian impresif menjelang penutupan tahun 2025. Di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat signifikan.
Hingga penutupan perdagangan 29 Desember 2025, IHSG tumbuh 22,1 persen secara year to date (YTD) dan ditutup di level 8.644,20. Kinerja positif ini turut mendorong nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia menembus level Rp 16.000 triliun.
OJK menilai capaian tersebut mencerminkan kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal nasional serta daya tahan pasar keuangan Indonesia sepanjang tahun 2025.
“Data saya sampaikan kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan menjelang penutupan tahun 2025. Kalau kita lihat hingga per 29 Desember 2025 kemarin IHSG tumbuh 22,1 persen secara year-to-date,” ucap Eddy.






