Keuangan

Meksiko Resmi Terapkan Tarif Impor hingga 35 Persen, China Desak Perbaiki Praktik Proteksionisme

Pemerintah Meksiko secara resmi memberlakukan serangkaian tarif impor baru yang signifikan, menargetkan negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengannya. Kebijakan ini, yang akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026, mencakup pengenaan tarif hingga 35 persen terhadap impor dari sejumlah negara Asia, termasuk China, India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia.

Dekrit yang mengesahkan kebijakan tarif impor ini dikeluarkan oleh Kementerian Ekonomi Meksiko. Revisi tersebut mencakup 1.463 lini produk dari berbagai sektor industri. Sektor-sektor yang terdampak meliputi otomotif, tekstil, pakaian, plastik, baja, peralatan rumah tangga, aluminium, mainan, furnitur, alas kaki, barang kulit, kertas dan karton, sepeda motor, hingga kaca.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Dalam keterangan resminya, Kementerian Ekonomi Meksiko menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk melindungi sekitar 350.000 lapangan kerja di seluruh negeri. Perlindungan ini khususnya difokuskan pada sektor-sektor sensitif seperti alas kaki, tekstil, pakaian, baja, dan manufaktur otomotif. Tarif impor baru ini juga disebut sebagai bagian dari upaya mendorong “reindustrialisasi yang berdaulat, berkelanjutan, dan inklusif di sektor-sektor strategis ekonomi Meksiko.”

Kebijakan tarif impor ini sebelumnya telah disetujui oleh Kongres Meksiko pada awal bulan ini. Dalam pembahasannya, Kongres menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak ditujukan kepada negara tertentu. Sebaliknya, langkah ini dimaksudkan untuk memperkuat industri-industri yang dianggap strategis bagi perekonomian nasional. Pemerintah Meksiko juga berharap tarif baru ini dapat meningkatkan kandungan nasional dalam rantai produksi hingga 15 persen.

Langkah tersebut diarahkan untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri, sekaligus menggantikan input impor dengan alternatif yang dikembangkan secara lokal. Selain aspek perlindungan industri, kebijakan ini diproyeksikan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian domestik. Pemerintah Meksiko memperkirakan kebijakan tarif impor baru dapat menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja dan meningkatkan investasi domestik hingga 28 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Meski demikian, kebijakan Meksiko ini menuai respons negatif dari China. Pada 11 Desember 2025 lalu, juru bicara Kementerian Perdagangan China mengecam kebijakan tarif tersebut dan menyerukan dialog antara kedua negara. Juru bicara tersebut dengan tegas menyatakan, “China selalu menentang peningkatan tarif sepihak dalam segala bentuknya dan mendesak Meksiko untuk segera memperbaiki praktik unilateralisme dan proteksionisme yang keliru.”

Mureks