Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan hingga penghujung tahun 2025. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penambahan 5,34 juta investor baru sepanjang tahun ini, mendorong total investor nasional mencapai 20,2 juta single investor identification (SID). Mayoritas investor baru ini didominasi oleh generasi muda di bawah 40 tahun.
Peningkatan Jumlah Investor dan Dominasi Generasi Muda
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkapkan capaian luar biasa ini dalam acara Penutupan Perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025 pada Selasa (30/12/2025) kemarin. “Per 23 Desember 2025 jumlah SID mencatatkan capaian yang luar biasa yaitu bertambah sebesar 5,34 juta investor baru di tahun ini saja sehingga jumlah totalnya mencapai 20,2 juta SID,” kata Inarno.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Inarno menambahkan, struktur investor pasar modal saat ini didominasi oleh kalangan generasi muda. “Didominasi 79% oleh generasi muda di bawah 40 tahun. Dan ini tentunya merupakan capaian atas usaha kita semua,” ujarnya.
Senada dengan OJK, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) juga melaporkan peningkatan jumlah investor. Per 29 Desember 2025, KSEI mencatat total 20,32 juta SID, meningkat 37 persen secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebanyak 14,87 juta SID. Capaian ini merupakan SID terkonsolidasi yang mencakup investor saham, surat utang, reksa dana, surat berharga negara (SBN), serta instrumen efek lain yang tercatat di KSEI.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, dalam Konferensi Pers Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2025, menjelaskan rincian pertumbuhan investor. Jumlah investor yang memiliki saham dan efek lainnya mencapai 8,59 juta, tumbuh 35 persen (yoy) dari 6,38 juta investor pada akhir 2024. Sementara itu, investor yang memiliki aset reksa dana tercatat sebanyak 19,17 juta, naik 37 persen (yoy) dibandingkan 14,03 juta investor pada akhir tahun lalu. Untuk investor pemegang SBN, jumlahnya mencapai 1,41 juta, meningkat 18 persen (yoy) dari 1,2 juta investor pada akhir 2024.
Profil Demografi Investor dan Kinerja IHSG Sepanjang 2025
Secara regional, Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan pertumbuhan SID tertinggi sebesar 50,71 persen, sedangkan pertumbuhan aset terbesar dibukukan oleh Sulawesi Barat yang melonjak 132,87 persen. Berdasarkan karakteristik demografi, pertumbuhan investor didominasi oleh laki-laki sebesar 66,35 persen, dengan latar belakang pekerjaan pegawai sebesar 66,20 persen, serta tingkat pendidikan lulusan SMA atau sederajat sebesar 15,15 persen.
Dari sisi usia, mayoritas investor berada di kelompok usia di bawah 30 tahun dengan porsi 52,59 persen. Sementara dari segi penghasilan, investor berpendapatan Rp 10 juta hingga Rp 100 juta per bulan mendominasi sebesar 57,29 persen. KSEI juga mencatat komposisi investor pasar modal Indonesia masih didominasi oleh investor domestik dengan porsi 99,78 persen, sedangkan investor asing hanya 0,22 persen. Dominasi investor lokal ini juga tercermin pada komposisi aset investor C-BEST sebesar 60,37 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat 59,96 persen.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) sebanyak 24 kali sepanjang tahun 2025. Rekor terakhir terjadi pada 8 Desember 2025, menandai performa positif pasar modal nasional. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyampaikan bahwa ATH terakhir IHSG tercatat pada level 8.710,69 pada perdagangan 8 Desember lalu. Pada saat yang bersamaan, nilai kapitalisasi pasar juga menembus Rp 16.000 triliun.
“All-Time High kita tercapai di 8 Desember dengan nilai 8.711, market cap kita tembus Rp 16.000 triliun. Berapa kali all time high selama setahun ini? 24 kali,” ungkap Iman dalam konferensi pers, Selasa (30/12/2025) kemarin.
Menurut Iman, capaian tersebut tidak terlepas dari sinergi antara BEI, OJK, serta Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal. Stabilitas dan dinamika perekonomian, baik domestik maupun global, turut mendukung kinerja positif IHSG. Hingga akhir 2025, jumlah perusahaan tercatat di BEI telah mencapai 956 emiten dengan total penghimpunan dana sebesar Rp 278 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat 26 perusahaan baru yang melantai di bursa dengan nilai dana yang berhasil dihimpun sekitar Rp 28 triliun. Iman juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun ini terdapat enam perusahaan mercusuar atau lighthouse company baru yang tercatat di BEI.
Dari sisi partisipasi investor, Iman menambahkan, “Investor kita ternyata tembus 20 juta dan yang menarik adalah bahwa lebih dari 900 ribu investor kita aktif trading bulanan dan di atas 250 ribu investor trading harian.”






