Keuangan

Menteri Lingkungan Hidup Kantongi Daftar Perusahaan Diduga Penyebab Banjir Kalimantan Selatan

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq memastikan pihaknya telah mengantongi daftar sejumlah perusahaan yang diduga menjadi penyebab bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel). Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) kini tengah mendalami dugaan pelanggaran aturan pembukaan lahan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Hanif Faisol Nurofiq pada Selasa (30/12/2025) meninjau langsung lokasi banjir di Desa Bincau, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel. Melalui unggahan video di akun Instagram resminya, terlihat ketinggian air di desa tersebut mencapai betis orang dewasa. Ia menyebut, salah satu pemicu banjir adalah meluapnya Sungai Martapura.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

“KLH sudah melakukan pendataan terhadap beberapa perusahaan yang diduga melanggar aturan dengan pembukaan lahan yg cukup besar, dan masih didalami oleh tim penegakan hukum,” ujar Hanif dalam keterangannya di Instagram @haniffaisolnurofiq, dikutip Rabu (31/12/2025).

Hanif juga mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan di tengah perubahan iklim yang nyata. “Perubahan iklim itu nyata, dan kita wajib menjaga agar lingkungan disekitar kita tetap terjaga,” tegasnya.

Banjir Meluas di Sejumlah Kabupaten

Selain Kabupaten Banjar, bencana banjir juga melanda sejumlah wilayah lain di Kalsel. Kabupaten Balangan menjadi salah satu daerah yang terdampak parah. Tiga hari lalu, laporan menyebutkan banjir di Balangan bahkan mencapai atap rumah warga, memicu kepanikan.

Kepala Pelaksana BPBD Balangan, Rahmi, menyatakan bahwa timnya tengah fokus pada upaya evakuasi korban. “Saat ini seluruh anggota sudah turun ke lapangan untuk melakukan operasi penyelamatan dan evakuasi,” kata Rahmi.

Sementara itu, Polres Balangan, jajaran Polda Kalimantan Selatan, melaporkan data sementara sebanyak 1.466 rumah dan 1.615 kepala keluarga (KK) terdampak banjir bandang di wilayahnya. Kapolres Balangan AKBP Yulianor Abdi merinci, delapan desa yang mengalami dampak signifikan meliputi Desa Mayanau, Tebing Tinggi, Simpang Bumbuan, Simpang Nadong, Sungsum, Juuh, Gunung Batu, dan Langkap.

“Rumah warga mengalami kerusakan sedang hingga berat,” ungkap AKBP Yulianor Abdi saat meninjau lokasi banjir di Desa Sungsum, Balangan, dilansir dari Antara pada Sabtu (27/12/2025).

Mureks