Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan bahwa nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melonjak signifikan hingga mencapai Rp 15.810 triliun pada akhir tahun 2025. Angka fantastis ini tidak hanya melampaui target yang ditetapkan dalam peta jalan pengembangan pasar modal nasional, tetapi juga Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Pencapaian tersebut, menurut OJK, merupakan refleksi kuatnya kepercayaan investor serta efektivitas kebijakan responsif yang diterapkan sepanjang tahun 2025.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Kinerja IHSG dan Pasar Obligasi yang Solid
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyoroti resiliensi pasar modal Indonesia yang solid dan konsisten, bahkan setelah melewati periode volatilitas tinggi. Ia mengungkapkan, hingga 29 Desember 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tumbuh 22,10 persen secara year-to-date dan ditutup di level 8.644,26.
Sepanjang tahun, IHSG beberapa kali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa atau all-time high (ATH), menandakan optimisme investor tetap terjaga di tengah dinamika global yang menantang. Kenaikan IHSG ini turut mendorong nilai kapitalisasi pasar BEI.
“Nilai kapitalisasi pasar telah melampaui target yang kami tetapkan dalam roadmap pasar modal dan RPJMN. Market cap mencapai Rp Rp 15.810 triliun, dengan rasio terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 71,41 persen,” ujar Inarno saat penutupan perdagangan bursa efek 2025 di Jakarta, Selasa (30/12/2025).
Menurut Inarno, capaian ini memperlihatkan semakin besarnya peran pasar modal sebagai sumber pembiayaan perekonomian nasional.
Kinerja positif juga tercermin di pasar surat utang. Indonesia Composite Bond Index (ICBI) ditutup pada level 440,19, naik 12,10 persen secara year-to-date. Pertumbuhan ini menunjukkan minat investor terhadap instrumen pendapatan tetap tetap kuat, meski pasar global masih dibayangi normalisasi kebijakan suku bunga dan ketidakpastian geopolitik.
Penghimpunan Dana dan Basis Investor Terus Melebar
Dari sisi penghimpunan dana, aktivitas di pasar modal sepanjang 2025 mencatatkan pertumbuhan signifikan. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 268,14 triliun dari 210 penawaran umum, termasuk 18 emiten saham baru dan dua emiten baru EBUS. Angka ini jauh melampaui target penghimpunan dana 2025 yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp 220 triliun.
Tak hanya itu, industri pengelolaan investasi juga menunjukkan akselerasi tajam. Nilai dana kelolaan tumbuh 24,16 persen secara year-to-date (YTD) hingga mencapai Rp 1.039 triliun. Capaian itu bahkan telah melampaui target yang ditetapkan dalam roadmap 2027.
Lebih jauh, basis investor pasar modal pun terus melebar. Hingga 23 Desember 2025, jumlah single investor identification (SID) bertambah sekitar 5,34 juta investor baru, sehingga total SID mencapai 20,2 juta.






