Keuangan

IHSG Melesat 22,1 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa Tembus Rp 15.810 Triliun Jelang Akhir 2025

Kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian impresif menjelang penutupan tahun 2025. Di tengah dinamika global yang masih penuh ketidakpastian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru melesat signifikan dan membawa nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia menembus level Rp 15.810 triliun.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai capaian tersebut mencerminkan kuatnya kepercayaan investor terhadap pasar modal nasional. Hingga penutupan perdagangan 29 Desember 2025, IHSG tumbuh 22,1 persen secara year to date (YTD) dan ditutup di level 8.644,20.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Eddy Manindo Harahap, mengatakan kinerja tersebut menjadi indikator positif daya tahan pasar keuangan Indonesia sepanjang 2025. “Data saya sampaikan kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan menjelang penutupan tahun 2025. Kalau kita lihat hingga per 29 Desember 2025 kemarin IHSG tumbuh 22,1 persen secara year-to-date,” ujar Eddy saat konferensi pers di gedung BEI, Jakarta, Selasa (30/12/2025).

Seiring dengan penguatan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga melonjak signifikan. Hingga akhir Desember, kapitalisasi pasar utama Bursa Efek Indonesia mencapai Rp 15.810 triliun atau tumbuh sekitar 22,16 persen dibandingkan posisi awal tahun. OJK menilai pertumbuhan tersebut menunjukkan semakin dalam dan likuidnya pasar saham nasional.

Dari sisi penghimpunan dana, aktivitas di pasar modal juga melampaui ekspektasi. Hingga 29 Desember 2025, tercatat 210 aksi penghimpunan dana, termasuk 18 emiten saham baru yang telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK. Total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 268,14 triliun, melampaui target penghimpunan dana yang sebelumnya dipatok sebesar Rp 220 triliun.

Menurut Eddy, capaian tersebut menjadi bukti bahwa tingkat kepercayaan terhadap pasar modal Indonesia terus menguat, meskipun kondisi ekonomi global masih dibayangi ketidakpastian.

Pertumbuhan juga terlihat pada skema securities crowdfunding (SCF). Secara akumulatif hingga 23 Desember 2025, nilai penghimpunan dana SCF tercatat mencapai Rp 1,808 triliun dengan melibatkan 971 penerbit.

Aktivitas perdagangan saham harian turut mencerminkan meningkatnya partisipasi investor. Rata-rata nilai transaksi harian sepanjang 2025 mencapai Rp 18,06 triliun, melonjak 40,54 persen secara year to date. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan rata-rata nilai transaksi harian pada 2024 yang berada di level Rp 12,85 triliun.

Mureks