Indonesia National Air Carriers Association (INACA) melaporkan adanya penurunan signifikan dalam statistik penerbangan berjadwal dan charter sepanjang tahun 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, menegaskan bahwa jumlah penerbangan tahun ini bahkan belum kembali ke tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Menyikapi kondisi tersebut, Denon Prawiraatmadja mendesak pemerintah untuk mengambil langkah komprehensif. “Kondisi tersebut tidak bisa diselesaikan secara parsial, tetapi diperlukan political will dari pemerintah untuk menyehatkan industri penerbangan secara menyeluruh,” ujar Denon dalam keterangan resminya, Selasa (30/12/2025).
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Denon menambahkan, kemerosotan jumlah penerbangan ini berdampak langsung pada konektivitas nasional masyarakat serta efektivitas pengiriman logistik melalui jalur udara. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya peningkatan konektivitas transportasi oleh pemerintah guna mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Penurunan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional
Data INACA menunjukkan, hingga September 2025, jumlah penumpang penerbangan domestik baru mencapai 46,7 juta orang. Angka ini hanya sekitar 71 persen jika dibandingkan dengan total 65,8 juta penumpang pada periode yang sama di tahun 2024.
INACA memproyeksikan, hingga akhir tahun 2025, total penumpang domestik diperkirakan hanya mencapai 61,2 juta orang, atau sekitar 93 persen dari capaian tahun 2024. Pemulihan ini masih jauh dari kondisi pra-pandemi.
“Jika dibandingkan tahun 2019 di mana jumlah penumpang domestik 79,5 juta, maka recovery rate baru 77 persen,” kata Denon.
Sementara itu, untuk penerbangan internasional, jumlah penumpang hingga September 2025 tercatat 29 juta orang, atau 81 persen dari 36 juta penumpang di tahun 2024.
Prediksi INACA menunjukkan, hingga akhir 2025, penumpang internasional akan mencapai 34,7 juta orang, setara dengan 96 persen dari jumlah tahun 2024.
“Jika dibandingkan tahun 2019 di mana jumlah penumpang internasional 37,3 juta, maka recovery rate baru 93 persen,” tutur Denon.
Angkutan Kargo Udara Juga Terimbas
Penurunan juga terjadi pada sektor angkutan kargo udara. Angkutan kargo domestik tercatat hanya 418.361 ton hingga September 2025, yang merupakan 77 persen dari 541.900 ton pada tahun 2024.
INACA memperkirakan, hingga akhir 2025, volume kargo domestik hanya akan mencapai 521,8 ribu ton, atau 96 persen dari capaian 2024.
“Jika dibandingkan tahun 2019 di mana kargo domestik sebanyak 577.806 ton, maka recovery rate baru 90 persen,” jelas Denon.
Adapun kargo internasional hanya mengangkut 352.585 ton, atau 77 persen dibandingkan 459.068 ton pada tahun 2024.






