Internasional

Ekonomi RI Diproyeksi Tumbuh 5% pada 2026, Peran Sektor Swasta Kunci Capai Target Lebih Tinggi

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Banjaran Surya Indrastomo, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 dapat mencapai 5 persen. Namun, untuk melampaui angka tersebut, peran sektor usaha swasta dinilai menjadi kunci utama dalam mendorong perekonomian nasional.

Proyeksi Kebijakan Moneter dan Stabilitas Rupiah

Dalam analisisnya, Banjaran memperkirakan potensi pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada tahun 2026 masih terbatas, kemungkinan hanya satu kali. Sementara itu, Bank Indonesia (BI) berpeluang menurunkan BI Rate sebanyak dua kali, meskipun keputusan ini akan sangat bergantung pada arah aliran modal asing ke pasar negara berkembang (emerging market) serta dampaknya terhadap nilai tukar Rupiah.

Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!

Saat ini, nilai tukar Rupiah masih bergerak di level sekitar Rp 16.700 per Dolar AS dan telah melemah sekitar 3 persen secara year to date. Oleh karena itu, Banjaran menekankan pentingnya upaya untuk mendorong peningkatan cadangan devisa guna memperkuat Rupiah. Salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah melalui kebijakan devisa hasil ekspor (DHE).

Tantangan Utang Pemerintah dan Gempuran Impor

Upaya pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa juga dihadapkan pada tantangan signifikan terkait utang jatuh tempo. Pada tahun 2026, pemerintah menghadapi kewajiban utang jatuh tempo sebesar Rp 870 triliun. Kondisi ini menuntut pengelolaan anggaran yang semakin berhati-hati untuk menjaga cashflow Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar tetap maksimal dalam mendorong perekonomian.

Di sisi lain, dunia usaha di Indonesia juga masih akan menghadapi berbagai tantangan pada tahun 2026, termasuk perang dagang global dan gempuran produk impor. Faktor-faktor ini berpotensi menghambat laju pertumbuhan sektor swasta yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi.

Prospek dan tantangan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 ini dibahas lebih lanjut dalam dialog Andi Shalini dengan Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), Banjaran Surya Indrastomo, dalam program Squawk Box di CNBC Indonesia pada Rabu, 24 Desember 2025.

Mureks