Jakarta, Selasa, 30 Desember 2025 – Citigroup, salah satu bank raksasa asal Amerika Serikat, mengumumkan rencana penjualan sisa operasional bisnisnya di Rusia. Keputusan ini diambil menyusul proyeksi kerugian signifikan yang diperkirakan mencapai US$1,1 miliar, atau setara dengan sekitar Rp 18 triliun.
Penjualan aset tersebut ditargetkan rampung pada paruh pertama tahun 2026. Namun, Citigroup menegaskan bahwa penyelesaian transaksi ini masih bergantung pada persetujuan dari pihak regulator.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Dalam pengajuan resmi kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), grup perbankan tersebut menyatakan, “Citi akan melaporkan sisa bisnisnya di Rusia sebagai ‘ditahan untuk dijual’ pada kuartal keempat tahun 2025.” Langkah ini, lanjut Citigroup dalam pengajuan yang sama, “akan mengakibatkan kerugian setelah pajak yang tercatat dalam pembukuan pada kuartal berjalan.”
Lembaga keuangan tersebut juga mengonfirmasi bahwa AO Citibank, entitas yang mengelola sisa operasional perusahaan di Rusia, akan dijual kepada Renaissance Capital.






