Pemerintah Tiongkok tengah merampungkan revisi standar nasional terkait keamanan baterai kendaraan listrik (EV). Regulasi baru ini akan bersifat mandatori, mewajibkan seluruh produsen otomotif untuk memastikan baterai mobil listrik tidak terbakar atau meledak.
Informasi ini diungkap oleh State Administration for Market Regulation di Cina, seperti dilaporkan oleh Carnewschina pada Minggu (28/12). Standar yang direvisi ini terbagi menjadi 294 bagian, mencakup 13 sektor otomotif yang berbeda.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
Terdapat tiga area utama yang menjadi fokus regulasi tersebut. Ini meliputi pengembangan efisiensi energi dan standar emisi, penguatan kualitas serta keamanan produk, serta perluasan standar daur ulang.
Secara spesifik untuk baterai, aturan baru ini mengharuskan produsen mobil listrik mengoptimalkan struktur baterai dan sistem manajemen termal (Thermal Management System). Langkah ini bertujuan untuk menghindari potensi bahaya seperti kebakaran atau ledakan baterai.
Penegasan kewajiban manufaktur untuk memastikan baterai tidak meledak atau terbakar ini merupakan yang pertama kalinya ditetapkan secara mandatori di tingkat nasional. Keputusan ini menandai kemajuan signifikan dalam regulasi dan standar keamanan kendaraan listrik di Cina.
“Standar nasional yang telah direvisi (berkode) GB 38031-2025 dijadwalkan mulai efektif pada 1 Juli 2026,” tulis laporan Carnewschina, dikutip Senin (29/12).
Mulai tanggal tersebut, semua model kendaraan yang akan diuji harus memenuhi serangkaian kriteria baru ini. Sementara itu, kendaraan lain dapat mengikuti skema berbeda hingga 1 Juli 2027.
Berbagai insiden kebakaran atau ledakan baterai mobil listrik seringkali disebabkan oleh komponen baterai yang tertusuk benda lain saat kecelakaan. Fenomena ini umum terjadi pada baterai bermaterial Lithium Ion.
Untuk mengantisipasi risiko tersebut, banyak pabrikan di Cina kini beralih menggunakan alternatif Lithium Iron Phosphate (LFP), seperti yang diterapkan oleh BYD. Baterai LFP dikenal memiliki struktur kimia yang lebih stabil dan lebih tahan terhadap dekomposisi pada suhu tinggi.
Selain itu, baterai jenis ini umumnya dilengkapi dengan Battery Management System (BMS) yang berfungsi memantau dan mengendalikan kondisi baterai. Sistem ini membantu mencegah kondisi kritis seperti overvoltage atau overheat sebelum memburuk.






