Seorang anak laki-laki ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di perlintasan rel kereta api di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Korban diduga meninggal dunia setelah tertemper kereta api.
Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro mengonfirmasi insiden tersebut. “Seorang laki-laki yang meninggal dunia karena tertabrak kereta api di Stasiun Klender Baru, Kelurahan Penggilingan, Cakung,” ujar Kompol Widodo Saputro pada Rabu (24/12/2025).
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Peristiwa tragis ini diketahui terjadi pada Senin (22/12) malam. Anak laki-laki tersebut diperkirakan berusia sekitar 12 tahun.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh tim patroli yang dipimpin oleh Ipda Hendra Kurniawan. Namun, warga sekitar lokasi kejadian tidak ada yang mengenali identitas korban, diduga karena korban sempat terseret cukup jauh.
“Saksi saat sedang berpatroli melihat korban tergeletak di perlintasan rel empat di Stasiun Klender Baru. Selanjutnya, saksi 1 memberitahukan warga untuk melihat apakah ada yang mengenal, namun warga sekitar tidak ada yang mengenalinya,” jelas Kompol Widodo.
Setelah penemuan tersebut, warga segera menghubungi pusat panggilan Polsek Cakung. Tak berselang lama, anggota Polsek Cakung yang dipimpin Ipda Hendra Kurniawan tiba di lokasi kejadian untuk melakukan penanganan awal.
Mengingat korban ditemukan tanpa identitas dan tidak ada keluarga yang mendampingi, pihak Polsek Cakung mengambil langkah lebih lanjut. “Karena korban tanpa identitas tidak ada keluarganya, selanjutnya Piket SPKT Polsek Cakung menghubungi Pamapta dan Piket Identifikasi Polres Jakarta Timur,” tambah Kompol Widodo.
Tim Pamapta dan Identifikasi dari Polres Metro Jakarta Timur kemudian tiba di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP dan identifikasi lebih lanjut.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga atau mengenali ciri-ciri korban untuk segera menghubungi pusat panggilan Polsek Cakung atau hotline 110.
“Korban dan korban mengalami luka di bagian Kepala selanjutnya korban dikirim ke RS Polri Kramat Jati untuk VER (visum et repertum),” pungkas Kompol Widodo Saputro.






