Indonesia secara tegas menolak pengakuan Israel terhadap kemerdekaan Somaliland yang dideklarasikan pekan lalu. Sikap ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) pada Senin, 29 Desember 2025, menyusul kehebohan di kancah internasional.
Juru bicara Kemlu RI, Vahd Nabyl, menyatakan bahwa pengakuan tersebut merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB. “Terkait pertanyaan tersebut, dapat kami sampaikan bahwa Indonesia menolak pengakuan Israel terhadap Somaliland,” kata Nabyl saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Nabyl menambahkan, langkah Israel tersebut berpotensi mengganggu stabilitas di wilayah Tanduk Afrika, Laut Merah, serta situasi perdamaian dan keamanan internasional secara umum. “Pengakuan tersebut merupakan pelanggaran Israel terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan Piagam PBB,” tegasnya.
Lebih lanjut, Indonesia menegaskan dukungan penuhnya terhadap keutuhan dan integritas wilayah serta kedaulatan Republik Federal Somalia. “Indonesia mendukung penuh keutuhan dan integritas wilayah serta kedaulatan Republik Federal Somalia,” ujar Nabyl.
Kecaman Internasional atas Langkah Israel
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuai kritik tajam setelah mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Somaliland pada Jumat lalu. Deklarasi Israel, seperti dikutip Times of Israel, menyebutkan, “Dengan mengambil langkah ini, Israel menegaskan bahwa pengakuan ini membangun hubungan diplomatik penuh antara Israel dan Republik Somaliland.”
Pernyataan Israel tersebut juga mengklaim bahwa hubungan diplomatik ini akan berkontribusi terhadap kemajuan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Tanduk Afrika, Timur Tengah, dan sekitarnya. Namun, langkah ini sontak memicu kecaman dari banyak negara dan Somalia sendiri.
Komunitas internasional menyatakan bahwa pengakuan semacam itu merupakan langkah berisiko yang dapat merusak perdamaian dan stabilitas di seluruh benua Afrika.
Profil Singkat Somaliland
Somaliland adalah daerah semi-gurun yang terletak di sepanjang garis pantai Laut Merah Somalia. Wilayah ini memiliki luas sekitar 177.000 kilometer persegi dan dihuni oleh sekitar 5,7 juta jiwa.
Secara historis, Somaliland merupakan bekas protektorat Inggris yang pernah merdeka selama lima hari pada tahun 1960, sebelum akhirnya bersatu dengan Somalia. Namun, akibat gejolak politik dan situasi keamanan yang tidak stabil, wilayah ini memproklamasikan kemerdekaannya secara sepihak pada tahun 1990.
