Tahun 2025 menjadi periode penuh dinamika bagi Bitcoin (BTC) dan para investor aset kripto di Indonesia. Di tengah volatilitas global dan ketidakpastian arah kebijakan moneter dunia, Bitcoin tetap menunjukkan daya tahannya sebagai aset digital utama, sementara basis investor kripto domestik justru terus bertambah.
Mengutip data dari CoinMarketCap pada Rabu, 31 Desember 2025, harga Bitcoin bergerak dalam rentang yang sangat lebar sepanjang tahun. Tercatat, level terendah Bitcoin mencapai 74.436,67 dollar AS, sementara level tertingginya menyentuh 126.198,06 dollar AS. Rentang pergerakan ini secara jelas mencerminkan volatilitas tinggi yang masih menjadi ciri utama pasar kripto global.
Klik mureks.co.id untuk tahu artikel menarik lainnya!
Perjalanan Harga dan Rekor Sepanjang Masa
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, perjalanan harga Bitcoin menunjukkan potensi imbal hasil yang luar biasa. Sepanjang sejarahnya, harga terendah BTC hanya 0,04864 dollar AS yang tercatat pada 15 Juli 2010. Puncaknya, harga tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) berhasil dicapai pada 7 Oktober 2025, di level 126.198,06 dollar AS.
Dari titik terendah historis tersebut, Bitcoin mencatatkan return on investment (ROI) sekitar 143.672.694 persen. Angka fantastis ini menempatkan Bitcoin sebagai salah satu aset dengan kenaikan nilai terbesar sepanjang sejarah pasar keuangan global.
Kapitalisasi Pasar dan Likuiditas
Dari sisi ukuran pasar, kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di kisaran 1,77 triliun dollar AS, dengan kenaikan harian sekitar 1,06 persen. Apabila dihitung berdasarkan fully diluted market capitalization, yakni valuasi jika seluruh suplai Bitcoin telah beredar, nilainya mencapai 1,86 triliun dollar AS, naik sekitar 1,07 persen.
Likuiditas Bitcoin juga tetap terjaga kuat. Volume transaksi 24 jam tercatat mencapai 33,63 miliar dollar AS, meningkat sekitar 1,22 persen. Rasio volume terhadap kapitalisasi pasar menunjukkan angka 1,89 persen, mengindikasikan aktivitas perdagangan yang sehat.
Adapun jumlah Bitcoin yang telah beredar menyentuh 19,96 juta BTC, atau sekitar 95,09 persen dari batas maksimal suplai. Total suplai berada di angka yang sama, dengan suplai maksimum dibatasi pada 21 juta BTC.
Dominasi Pasar dan Dinamika di Indonesia
Dalam peta industri kripto global, Bitcoin masih menempati posisi puncak dengan dominasi pasar sebesar 59,11 persen. Ini berarti, lebih dari separuh total nilai pasar kripto dunia masih dikuasai oleh Bitcoin, menjadikannya indikator utama arah pergerakan aset digital secara global.
Namun, dinamika yang sedikit berbeda terlihat di pasar kripto Indonesia. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp 409,56 triliun. Meskipun masih tergolong besar, angka tersebut menunjukkan penurunan 13,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai sekitar Rp 475 triliun.






