Keuangan

BBCA Jadi Primadona Laba Perbankan Indonesia, Mengapa Kinerja BCA Lebih Unggul di Tengah Persaingan KBMI 4?

Dalam laporan keuangan gabungan industri perbankan besar Indonesia (KBMI 4), laba bersih empat bank besar BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI telah menembus total Rp160,88 triliun di 11 bulan pertama 2025. Dari angka tersebut, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) kembali memimpin sebagai bank dengan laba terbesar, menyisihkan kompetitor dari bank BUMN dan swasta besar lainnya.

Dengan kinerja ini, BBCA tidak hanya mempertahankan dominasinya dalam profitabilitas, tetapi juga menunjukkan ketahanan model bisnisnya dalam menghadapi tantangan makroekonomi dan persaingan ketat di sektor perbankan nasional.

BBCA memiliki Kinerja Laba yang Stabil dan Konsisten

Bbca
Bbca 2025-12-29

Dari gabungan laporan KBMI 4, BBCA mencatatkan laba terbesar di antara empat bank besar dengan angka signifikan. Data menunjukkan bahwa BBCA mencetak laba sebesar sekitar Rp52,67 triliun, unggul dibandingkan bank lain dalam kelompok ini.

Keunggulan ini bukan kebetulan. Sepanjang 2025, BBCA mampu mempertahankan pertumbuhan kredit yang sehat serta basis dana murah (CASA) yang kuat, yang membantu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas bank secara keseluruhan. Data internal BBCA juga menunjukkan bahwa hingga kuartal III 2025, BBCA berhasil meningkatkan total pinjaman sebesar 7,6% YoY, sementara menaikkan dana pihak ketiga yang berkontribusi pada pertumbuhan laba bersih.

Menurut analis pasar modal yang diikuti laporan, tren ini menunjukkan kecenderungan pasar untuk tetap melihat BBCA sebagai bank yang lebih defensif namun tetap profitabel di tengah dinamika pasar. Kinerja BBCA juga mendapat sorotan sebagai pemain dengan posisi laba teratas dalam KBMI 4.

Klik BBCA untuk update berita tentang BBCA dan saham lainnya!

Persaingan Ketat di Balik Angka Gabungan Profit

Meski BBCA unggul, persaingan laba tetap berjalan ketat. Posisi kedua dan ketiga di rangkaian laba diisi oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), keduanya mencatat laba tinggi, sementara BBNI berada di posisi lebih rendah dibandingkan tiga bank besar tadi.

Kinerja BBRI dan BMRI mencerminkan kekuatan segmen kredit masing-masing, terutama di area pinjaman UMKM dan korporasi. Namun, beberapa tekanan margin bunga bersih (NIM) dan biaya pencadangan yang meningkat memberi tantangan bagi pertumbuhan laba bersih mereka secara keseluruhan.

Sementara itu, BBNI meski masih berkontribusi pada total laba sektor KBMI 4, mencatat angka yang lebih moderat dibanding tiga pesaing besar lainnya.

Apa Artinya bagi Investor dan Pasar Saham?

BBCA
Penutupan Ihsg Hari Ini Senin 29 Desember 2025

Kinerja laba yang solid dari BBCA dan bank besar lainnya berdampak langsung ke sentimen pasar saham. Meski saham perbankan besar terkadang bergerak bervariasi dengan BBCA mencatatnya sebagai saham yang paling disorot oleh investor asing  hal ini menegaskan peran fundamental perbankan di pasar modal domestik.

Investor asing tidak jarang aktif dalam saham big banks, meskipun terjadi net sell pada beberapa periode, BBCA sering kali tetap menjadi fokus aliran modal asing, yang menunjukkan kepercayaan terhadap prospek kinerja jangka panjang bank ini.

Baca juga: BBCA Jadi Barometer Asing, IHSG Bertahan di Level 8.600 Usai Inflow Rp1,34 Triliun

BBCA Tetap Unggul di Era Persaingan Ketat

Secara keseluruhan, laporan laba Gabungan KBMI 4 yang mencapai Rp160,88 triliun menunjukkan bahwa sektor perbankan besar Indonesia masih kokoh meskipun menghadapi tekanan margin dan dinamika ekonomi makro. Dalam hal ini, BBCA tampil sebagai tulang punggung profitabilitas industri, dengan laba terbesar di antara empat bank besar.  Dengan kinerja laba terbesar di antara bank KBMI 4, apakah BBCA masih menjadi pilihan utama portofoliomu di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat?

Klik mureks untuk tahu artikel menarik lainnya!

Mureks