PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) telah mengamankan opsi untuk mengakuisisi aset pertambangan di Mongolia senilai indikatif USD 150 juta. Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk memperluas dan mendiversifikasi lini bisnisnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 29 Desember 2025, NINE telah menandatangani perjanjian opsi pembelian dengan Poh Golden Ger Resources Pte Ltd. Perusahaan tersebut merupakan bagian dari Poh Group yang dikendalikan oleh Poh Kay Ping, dan tercatat sebagai pemilik penuh dua konsesi tambang di Mongolia.
Simak artikel informatif lainnya hanya di mureks.co.id.
Manajemen NINE menjelaskan bahwa nilai indikatif aset tambang tersebut mencapai USD 150 juta. Namun, nilai transaksi final akan ditentukan berdasarkan hasil penilaian dari dua penilai independen yang disetujui, masing-masing dari Indonesia dan Australia. Rata-rata hasil penilaian ini akan menjadi acuan utama dan berpotensi berbeda dari nilai indikatif awal.
Opsi pembelian aset tambang ini berlaku selama sembilan bulan sejak tanggal perjanjian ditandatangani. Pelaksanaan opsi dan implementasi transaksi masih bergantung pada sejumlah persyaratan. Syarat tersebut meliputi persetujuan pemegang saham, perolehan izin regulator dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), kepatuhan terhadap seluruh ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, serta penandatanganan dokumen transaksi definitif.
Manajemen Techno9 Indonesia menyatakan bahwa langkah ini selaras dengan rencana Poh Kay Ping untuk menghidupkan kembali serta mendiversifikasi kegiatan usaha perseroan guna meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. Ke depan, perseroan juga menegaskan akan terus menjajaki berbagai peluang bisnis, baik di Indonesia maupun kawasan regional, demi mendorong pertumbuhan jangka panjang.
Pergerakan IHSG dan Rekomendasi Saham pada 29 Desember 2025
Pada perdagangan saham Senin, 29 Desember 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau setelah libur Natal 2025. Mengutip data RTI, IHSG dibuka naik 7,81 poin ke posisi 8.545,72 dari penutupan sebelumnya 8.537,91. Indeks LQ45 juga menguat 0,37% ke posisi 849,01, dengan seluruh indeks saham acuan menghijau.
Pada awal pekan ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 8.576,98 dan level terendah 8.576,72. Sebanyak 318 saham menguat, 230 saham melemah, dan 162 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan mencapai 347.926 kali dengan volume perdagangan saham 4,1 miliar saham, serta nilai transaksi harian saham sebesar Rp 2,2 triliun. Sementara itu, posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah berada di kisaran 16.760.
Mayoritas sektor saham menunjukkan penguatan. Sektor energi mencatat kenaikan terbesar sebesar 1,62%, diikuti sektor basic yang mendaki 1,43%. Sektor industri menanjak 0,05%, sektor keuangan melejit 0,68%, sektor properti bertambah 0,42%, sektor infrastruktur mendaki 0,78%, dan sektor transportasi melesat 0,83%.
Beberapa saham yang mencatat pergerakan signifikan antara lain:
- Saham BUMI naik 1,1% ke posisi Rp 366 per saham, dengan frekuensi perdagangan 42.877 kali dan nilai transaksi Rp 485,5 miliar.
- Saham CDIA melesat 3,64% ke posisi Rp 1.710 per saham, dengan frekuensi perdagangan 10.099 kali dan nilai transaksi Rp 73,4 miliar.
- Saham BUMI kembali menguat 0,55% ke posisi Rp 364 per saham, dengan frekuensi perdagangan 48.197 kali dan nilai transaksi Rp 552,4 miliar.
- Saham RAJA mendaki 3,43% ke posisi Rp 6.025 per saham, dengan frekuensi perdagangan 1.781 kali dan nilai transaksi Rp 25,4 miliar.






