Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa sangat terganggu dengan isu ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). SBY, menurut Andi Arief, tengah mempertimbangkan langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyeret namanya dalam pusaran isu tersebut.
Dalam keterangan video yang dirilis pada Rabu, 31 Desember 2025, Andi Arief mengaku baru saja bertemu dengan SBY. Ia menegaskan bahwa SBY sama sekali tidak terlibat dalam isu ijazah Jokowi dan merasa terganggu dengan tudingan tersebut.
Dapatkan berita menarik lainnya di mureks.co.id.
“Saya bertemu Pak SBY beberapa hari lalu, Pak SBY cukup terganggu dengan isu ini karena tidak benar yang disebutkan Pak SBY berada di balik isu ijazah palsu ini, atau bahkan disebut Pak SBY berkolaborasi dengan Ibu Megawati dalam mengungkap soal ijazah palsu Pak Jokowi ini,” ujar Andi Arief.
Andi Arief menyebutkan bahwa pihak yang menyeret nama SBY dalam isu ini adalah akun-akun anonim di media sosial. Ia mengklaim pihaknya telah mengetahui afiliasi dari akun-akun tersebut.
“Sangat masif sekali fitnah yang dilakukan oleh akun-akun yang sebagian besar anonim yang kita tahu afiliasinya ke mana, yang membuat berita fitnah seolah-olah Bapak SBY berada di balik isu ijazah palsu Pak Jokowi yang sekarang sedang berseteru antara Pak Jokowi dan Roy Suryo dkk. Ini tentu sangat mengganggu,” jelasnya.
Andi Arief menegaskan bahwa hubungan antara SBY dan Jokowi saat ini berjalan baik. Ia meminta agar fitnah terhadap SBY segera dihentikan. Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu disebut kini lebih banyak disibukkan dengan aktivitas pribadinya di bidang seni dan olahraga voli, serta sudah jarang terlibat dalam kegiatan politik.
Komisaris PLN ini menambahkan, langkah hukum yang dipertimbangkan SBY muncul karena namanya terus diseret-seret dalam isu ijazah Jokowi. SBY disebut akan menimbang untuk melayangkan somasi terlebih dahulu sebelum menempuh jalur hukum formal.
“Kalau juga tidak dihentikan ada kemungkinan Pak SBY akan ambil langkah hukum, dengan pertama memberikan somasi terhadap orang-orang yang melakukan fitnah tersebut, dan terbuka kemungkinan menempuh jalur hukum karena ini masalah keadilan,” kata Andi Arief.
Ia kembali menegaskan, “Pak SBY merasa tidak melakukan itu tetapi difitnah.”
Andi Arief juga menyerukan kepada seluruh kader Partai Demokrat untuk terus membela SBY yang menurutnya sedang dizalimi dan difitnah. Ia menekankan bahwa SBY tidak pernah mengajarkan politik kotor.
“Untuk seluruh kader Demokrat untuk tetap membela pemimpin kita yang dizalimi, difitnah, ini karena memang betul-betul tidak dilakukan Pak SBY. Kita tahu selama ini Pak SBY selalu mengajarkan kita politik yang putih, yang bersih, yang tidak pernah menyerang orang, tidak pernah membuat fitnah, tetapi kalau kita difitnah dizalimi kita harus melawan,” pungkas Andi Arief.






