Pemerintah Provinsi Lampung memastikan pembangunan Jalan Tol Lematang–Pelabuhan Panjang akan mulai dikerjakan pada tahun 2026. Proyek strategis senilai Rp2,11 triliun ini disiapkan untuk membuka akses langsung kawasan industri menuju Pelabuhan Panjang, guna meningkatkan efisiensi distribusi logistik di wilayah tersebut.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menjelaskan, proyek jalan tol ini telah masuk tahap perencanaan. Ia menargetkan jalan tol ini akan menjadi pengungkit utama konektivitas antara kawasan industri dan pelabuhan di Lampung.
Pantau terus artikel terbaru dan terupdate hanya di mureks.co.id!
Rahmat Mirzani Djausal: Kawasan Industri Langsung Terhubung Pelabuhan
“Sudah direncanakan. Insyaallah kalau tidak ada halangan, tahun 2026 mulai dikerjakan. Jadi kawasan industri bisa langsung terhubung ke pelabuhan,” kata Mirza, sapaan akrab Gubernur Lampung, pada Selasa (30/12/2025).
Menurut Mirza, Pelabuhan Panjang memiliki potensi besar sebagai gerbang distribusi logistik di Sumatra bagian selatan. Namun, ia mengakui bahwa keterbatasan akses darat membuat kapasitas pelabuhan belum dimanfaatkan secara optimal.
“Pelabuhan kita ini sangat bagus. Dibandingkan Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung, Lampung termasuk yang paling bagus. Tapi kapasitasnya baru terpakai sekitar 30 persen karena aksesnya masih terbatas,” jelasnya.
Pembangunan Tol Lematang–Pelabuhan Panjang direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa jalan sebidang (at grade) sepanjang 6,76 kilometer.
Sementara itu, tahap kedua akan berupa jalan layang (elevated) sepanjang 4,92 kilometer. Skema pembiayaan proyek tol ini dirancang menggunakan pola pengembalian ekuitas melalui tarif yang dibebankan kepada pengguna jalan tol.






